Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pahlawan Pagi Hari

3 Januari 2019   10:01 Diperbarui: 3 Januari 2019   10:39 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat pagi masih menyelimuti jiwa-jiwa yang terlelap
Usai malam membungkus langit dengan gelap
Pahlawan pagi tlah mulai bergerak
Membelah kota yang masih sepi dari aktifitas yang menampak

Berseragam oranye bukanlah partai
Berkendara dinas bukanlah pejabat
Hanyalah rakyat jelata yang tak pernah lalai
Melaksanakan bakti tak peduli upah yang didapat

Pahlawan pagi susuri pelosok ibukota
Tak peduli busuknya aroma
Beceknya tanah akibat hujan semalaman
Berjibaku dengan sampah basah berlendir nan berceceran

Sebagiannya sibuk menyapu
Sisi jalan penuh daun dan debu
Puntung rokok, onggokan plastik dan botol
Yang dilempar sembarang oleh manusia-manusia tolol

Sampah seakan tak ada habisnya
Kerja seolah tak jua ada ujungnya
Kebal rasa hati oleh pandang sebelah mata
Dari caci yang anggap sebuah kerja hina

Terpikirkah sekotor apa dunia tanpa mereka
Pahlawan pagi hari yang bersihkan kota
Ringankanlah beban para pekerja
Dengan tak membuang sampah semaunya

Cukup tunjukkan bukti
Untuk indahnya alam nan lestari


Seberapa besarkah engkau peduli ?

Tangerang, Januari 2019
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun