Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Akan ke Mana Rindu

27 Desember 2018   07:20 Diperbarui: 27 Desember 2018   18:02 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Akan kemana rindu kupapah
Jika purnama yang berpendar indah
Kini menjauhi langkah
Tak lagi jadi teman berkeluh kesah

Akan kemana rindu melaju
Jika bumi tempat mengadu
Hanya bisa terpaku
Dan enggan mendengarku melagu

Akan kemana rindu kulebur
Andai gunung yang berbaring tertidur
Tak lagi mampu menghibur
Karena merahnya api yang bangkit dari kubur

Akan kemana rindu ini kubawa
Andai birunya samudra
Tak lagi mau bercanda
Terjangkan ombak yang pisahkan raga

Akan kemana,
Semua tanya
Kini membawa air mata
Karna duka
Tlah merampas bahagia

Perihnya merindu
Tak lagi berbatas waktu
Terpenjara abadi
Oleh jauhnya jarak dunia dan akhirat nanti

Mata tak lagi menampak arah
Harus kemana kaki ini melangkah
Bila semua asa tak lagi menawan rasa
Tercerabut paksa, lenyap oleh gelombang tsunami yang perkasa

(Sebuah syair duka untuk Ifan Seventeen dan semua keluarga korban Tsunami Banten dan Lampung Semoga selalu diberi kesabaran dan ketabahan)

Tangerang, Desember 2018
Mahendra Paripurna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun