Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Menepilah

11 Desember 2018   22:10 Diperbarui: 11 Desember 2018   22:18 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika lelah menepilah
Istirahatkan kakimu
Biarkan angin membelai lemah
Hingga langkahmu siap tuk melaju

Jika gundah menepilah
Berhentilah di indahnya pantai
Keluarkan segala sakit yang ada dan berteriaklah
Biarkan dadamu melonggar hingga kau merasa santai

Jika ragu menepilah
Tanyakan kepada Sang Pencipta langit
Akan kemana arahmu melangkah
Tuk menyongsong mentari terbit

Jika putus asa menepilah
Renungkanlah segala perkara sejenak
Hingga kau lihat cahaya di balik celah
Yang tunjukkan jalan untuk dapat kau pijak

Jika kau patah hati menepilah
Lihatlah luasnya dunia yang menghampar
Datanglah ke sekumpulan bintang-bintang yang berkerlip indah
Kan kau lihat aku menunggumu dengan kalung cinta yang bersinar

Tangerang, Desember 2018
Mahendra Parpurna

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun