Mohon tunggu...
Mahendra Paripurna
Mahendra Paripurna Mohon Tunggu... Administrasi - Berkarya di Swasta

Pekerja Penyuka Tulis Baca, Pecinta Jalan Kaki dan Transportasi Umum yang Mencoba Menatap Langit

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mantra "Inatato" Penangkal Hoax

4 Agustus 2018   23:11 Diperbarui: 4 Agustus 2018   23:13 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc.pribadi: Mahendra Paripurna

Karena Mantra "Inatato" ini harus dilakukan bersamaan, tidak bisa hanya satu mantra saja untuk menyelesaikan masalah yang sudah sangat kompleks ini.

Baginda Raja berjanji akan mengirim utusan jika memang aku terpilih menjadi Menteri Agama. Walaupun aku tahu kecil kemungkinannya terpilih disamping karena sainganku banyak yang lebih pakar dan aku tahu bagaimana gejolak politik disekitar istana yang pasti banyak tidak setuju dengan sikap tegasku.

Dan ketika beberapa hari kemudian aku ternyata mendapat informasi yang valid disertai dengan undangan pelantikanku sebagai Menteri Agama, aku tahu itu juga pertanda paling tidak 50 % kemungkinan Baginda Raja menyetujui Mantra "Inatato" kuterapkan dalam kepemimpinanku.

Aku sudah mempersiapkan mantra andalanku untuk menyelesaikan dua masalah besar yang sedang mengemuka. Yang pertama kasus persekusi yang dilakukan sekelompok orang kepada seorang da'i wanita yang kontra dengan istana yang mengepung dan mengintimidasi sang da'i di pelabuhan Benteng.

Aku akan memanggil ketua kelompok yang melakukan persekusi agar menegur anggotanya dan mengeluarkan fatwa dan pernyataan resmi Menteri Agama agar Istana menindak tegas pelaku dan prajurit yang ada di pelabuhan saat itu karena membiarkan peristiwa itu terjadi.

Untuk kasus persekusi kedua yang dilakukan oleh kelompok agama mayoritas terhadap seorang mantan wakil gubernur kerajaan  yang pro istana juga akan aku beri perlakuan yang sama.

Untuk kasus hoax dan hate speech aku akan bekerjasama dengan Menteri Informasi agar setiap berita hoax dan hate speech yang dibuat agar langsung bisa terkoneksi dengan berita peringatan tentang sanksi hukuman yang akan diterima dan perintah untuk menghentikan dan mengklarifikasi dengan berita yang sebenarnya dan meminta maaf terhadap korban hate speech yang berlaku untuk siapapun.

Dan aku akan memberikan satu contoh berita hoax sekaligus cara menanganinya. Sebenarnya aku baru saja membuat sebuah berita hoax tentang terpilihnya aku sebagai seorang Menteri Agama. Dan sekaligus mengklarifikasi bahwa berita itu tidak benar adanya. Dan mohon maaf atas ketidak benarannya dan maaf kalau ada yang tersinggung karenanya.. he..he..he...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun