Mohon tunggu...
Mahendra P
Mahendra P Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Iyaaa

Selanjutnya

Tutup

Money

Pentingnya Etika Bisnis Islam di Era E-commerce

24 Juni 2020   13:41 Diperbarui: 24 Juni 2020   13:37 1299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pada saat ini perkembangan zaman semakin maju dan terus berkembang, kemajuan teknologi berkembang dengan cepat dan pesat, negara-negara di dunia berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas serta kapasitas teknologi di negara meraka, karena dengan majunya teknologi yang dimiliki dapat membantu dan mempermudah pekerjaan manusia, serta pada saat ini kebutuhan akan teknologi sudah menjadi kebutuhan pokok. Para petani yang dulu membajak sawah masih menggunakan kerbau, sekarang sudah mulai mnggunakan alat pembajak sawah agar lebih efektif dan efisien. Hal ini menandakan adanya kemajuan dari pertanian tradisional menuju kepada sektor pertanian industri. Kasus diatas menandakan merupakan salah satu gambaran dari perkembangan teknologi pada saat ini. Tidak hanya itu, kemajuan teknologi juga berdampak pada kemajuan di dunia bisnis. Biasanya aktivitas bisnis dilakukan dengan cara melakukan transaksis secara langsung, namun pada saat ini, cara itu merupakan cara lama, karena saat ini merupakan era internet of things, bisnis dapat berlangsung hanya dengan mengunakan smartphone kita dan bertransaksi disitu, karena toko-toko yang biasa berada dijalan kini sudah ada di smartphone kita, atau pada saat ini dikenal dengan istilah E-commerce.

Namun bukan berarti dengan zaman yang semakin berkembang dan teknologi yang semakin maju tidak terdapat permasalahan dan efek negatif bagi masyarakat. Persoalan bisnis yang tengah terjadi saat ini menunjukkan perilaku dan praktek bisnis minus moralitas. Praktek bisnis yang didasarkan pada kecenderungan negatif bisnis membuka peluang bagi praktek bisnis yang tidak sehat dan bermartabat. Perilaku bisnis korup, manipulatif dan unfairness jamak ditemui di berbagai lingkungan bisnis. Perilaku semacam ini tentu saja berdampak buruk bagi dinamika bisnis kontemporer. Bisnis yang esensinya merupakan perwujudan realitas hidup manusia tak urung menerima dampak dari negativitas bisnis yang kerap mengalami defisit moral. Biasanya hal ini disebabkan karena banyaknya pesaing di era digital sekarang yang berlomba-lomba dalam kecanggihan teknologi, dirasakan banyak manfaat didalamnya. ini juga sebagai salah satunya yang memicu bagi pesaing yang merasa kalah atau merasakan kerugian membuat perilaku penyimpangan-penyimpangan yang merugikan negara serta pebisnis lainnya.

Salah satu contohnya ialah mencuri data suatu perusahaan untuk kepentingan pribadi dan menyalahgunakannya dengan mengambil keuntungan dari data ilegal tersebut. dimana pengawasan yang standar atau dibawah standar security dari penyimpanan data base perusahaan inilah yang sering terjadi atau mengalami kecurian yang mengakibatkan banyak kerugian secara finansial. penyimpangan moral dalam beretika bisnis ini juga membuat moral buruk bagi suatu negara. Penyimpangan ini sering terjadi karena budaya hidup manusia yang terlena akan kecanggihan teknologi serba praktis dalam mencapai tujuan. sehingga banyak yang berlomba-lomba mengejar kekayaan dengan menghalalkan segala cara yang cepat bahkan sampai harus banyak merugikan pihak lain dan lingkungan sekitar.

Bisnis membutuhkan etika untuk diletakkan sebagai sarana sekaligus landasan pergerakan bisnis agar bisnis bermuara pada keutamaan. Dalam konteks inilah, etika hadir sebagai instrumen untuk mengembalikan aktivitas dan kegiatan manusia termasuk kegiatan bisnis pada fundamental tujuan hidup manusia yaitu kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan tujuan utama kehidupan manusia. Bisnis harus membahagiakan dan memberi dampak positif berupa kesejahteraan dan kemakmuran bagi setiap individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karena itu etika bisnis Islam merupakan hal yang penting pada saat ini. Etika bisnis Islam bisa menjadi solusi bagi berbagai permasalahan bisnis yang ada.

Etika Bisnis Islam dijiwai dan dilandasi oleh nilai-nilai Al Qur’an dan Sunah Rasul SAW. Nilai-nilai tersebut secara kaffah mengkonstruksi etika berbisnis pelaku ekonomi dalam perspektif Islam. Bisnis dalam konsepsi Islam bermuara pada bisnis yang rahmatan lil’alamin. Perilaku pelaku-pelaku bisnis menurut Islam harus mencerminkan nilai-nilai Qur’ani begitu pula dengan orientasi bisnis yang diusahakannya harus pula mengedepankan kemaslahatan dan kemakmuran bagi setiap makhluk sebagai bentuk pengimplementasian maqasid syariah, terpenuhinya tujuan penerapan hukum syariah.

Etika bisnis Islam berupaya mendudukan persoalan bisnis secara kritis dalam perspektif hukum Islam. Berbagai nilai ajaran Islam yang menjadi dasar bagi perilaku dan praktek bisnis dihadirkan untuk mengantisipasi kecenderungan negatif praktek bisnis. Islam melalui etika bisnis hendak membingkai sekaligus menciptakan praktik bisnis yang baik dan kondusif di era digital bisnis seperti saat ini, agar aktivitas bisnis tidak menzhalimi pihak-pihak lain dan dapat memberi dampak dan hasil yang positif bagi semua pihak.

Daftar Pustaka

Mulia Ardi. 2015. Diskursus Etika Bisnis Islam Dalam Dinamika Bisnis Kontemporer. An-Nisbah, Vol. 01, No. 02,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun