Kupu-kupu terbang tinggi,
Hinggap manis di bunga seri.
Pada contoh di atas, kata "tinggi" dan "seri" membentuk pola rima akhir yang harmonis. Selain rima akhir, terdapat pula jenis rima lain seperti rima awal (pengulangan bunyi di awal kata) dan rima internal (pengulangan bunyi di dalam satu baris).
Rima tidak hanya memperkaya unsur musikalitas dalam puisi tetapi juga berfungsi sebagai alat pedagogis untuk membantu anak-anak mengenali pola bunyi dalam bahasa. Hal ini dapat memperkuat fondasi keterampilan membaca dan menulis mereka.
Definisi Irama
Irama adalah alunan atau ketukan teratur yang muncul saat puisi dibacakan. Irama tidak hanya berasal dari rima, tetapi juga dari panjang-pendeknya suku kata, penekanan kata, dan intonasi suara pembaca. Dalam puisi anak, irama berperan penting untuk membuat pembacaan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak lebih mudah terlibat secara emosional.
Misalnya, dalam puisi pendek berikut:
Anak ayam lompat-lompat,
Mencari makan di tengah tempat.
Pola irama tercipta dari pengulangan frasa pendek dengan jumlah suku kata yang hampir sama. Pembacaan dengan nada tertentu dapat mempertegas irama, sehingga terdengar seperti lagu atau permainan kata.
Irama dalam puisi membantu meningkatkan kepekaan anak terhadap ritme dalam bahasa. Anak-anak yang terbiasa mendengar atau membaca puisi dengan irama akan memiliki kemampuan berbicara yang lebih baik, karena mereka belajar menyesuaikan intonasi dan nada dalam komunikasi sehari-hari.
Mengapa Rima dan Irama Penting Diajarkan pada Anak?
Rima dan irama merupakan elemen penting dalam puisi yang mampu menarik perhatian anak-anak dengan cara yang menyenangkan. Melalui pola bunyi dan ritme, anak-anak tidak hanya belajar tentang bahasa, tetapi juga mengembangkan berbagai kemampuan yang mendukung perkembangan mereka secara holistik. Berikut adalah alasan mengapa rima dan irama perlu diajarkan pada anak sejak usia dini: