وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Artinya : Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia.
- Qaulan Marufa (Kata-kata yang dikenal dan mudah dipahami)
Prinsip ini menekankan pentingnya menggunakan kata-kata yang dikenal dan mudah dipahami dalam berkomunikasi. Surah Al-Baqarah ayat 83 menyatakan, "Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israel: janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin."
- Qaulan Layyina (Kata-kata yang lembut dan ramah)
Prinsip ini menekankan pentingnya menggunakan kata-kata yang lembut dan ramah dalam berkomunikasi. Surah Al-Ahzab ayat 70 menyatakan, "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan ucapkanlah perkataan yang benar."
- Qaulan Maysura (Kata-kata yang mudah dan ringan)
Prinsip ini menekankan pentingnya menggunakan kata-kata yang mudah dan ringan dalam berkomunikasi. Surah Al-Muzzammil ayat 20 menyatakan, "Dan bacalah Al-Quran dengan tartil (perlahan dan teratur)."
- Qaulan Sadida (Kata-kata yang lurus dan jujur)
Prinsip ini menekankan pentingnya menggunakan kata-kata yang lurus dan jujur dalam berkomunikasi terdapat dalam Firman Allah QS. An-Nisaa: 9 yang berbunyi :
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوْا عَلَيْهِمْۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Artinya: "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang mereka sekiranya meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahterahan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar".
Diharapkan dengan memperhatikan kaidah-kaidah etika komunikasi Islami dan mempraktekkannya dalam program tayangan infotainment, maka akan berdampak positif dan membantu mewujudkan masyarakat yang lebih sejalan dengan ajaran Islam.
Lalu bagaimana cara menerapkan tayangan infotainment yang baik dan benar menurut kaidah dan etika hukum Islam, Berikut menurut (Vidiyanti, 2007) beberapa karakteristik yang perlu diperhatikan menurut kaidah dan etika hukum Islam :
- Menyajikan informasi yang akurat dan benar
Tayangan infotainment yang baik harus memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah akurat dan benar. Hal ini sesuai dengan prinsip kejujuran dan kebenaran dalam Islam. Menyajikan fakta yang valid dan menghindari penyebaran informasi palsu atau rumor yang dapat merusak reputasi seseorang.
- Mengedepankan nilai-nilai moral dan etika