Deras air hujan menatap bumi
Daun masih basah sisa hujan kemarin
riuh angin membawa sepucuk doa
Bibirpun tak henti mengucap syukur dan asa
Hei, Bulan Januari masih panjang dengan penuh harapan
Puntung rokokmu masih menyala di asbak tak bertuan
Kopimu masih separuh dengan penuh candu yang beraroma pilumu
Manusia tak pantas berdoa jika kaki dan tangan hanya engkau jadikan pajangan
Engkau ditumbuk habis habisan oleh kenyataan,
Engkau ditumbuk habis habisan oleh harapanmu
Dan engkau pun menyerah hanya karena manusia yang tak punya rasa?
Tuhan masih memberi nafas, Tuhan masih memberi waras
Jangan engkau hanya menjadi daging yang tertunduk di teras.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H