“Sundar never has a bad day. His positive energy is contagious and his optimism attracts the best talent,”
“Sundar tidak pernah mengalami hari buruk. Energi positfnya menular dan sikap yang optimisnya menjadi daya tarik talenta talenta terbaik (untuk bekerja sama dengannya)”
*Catatan: Chriss Sacca adalah salah satu investor twitter dan uber.
Begitulah, energy positif menjadi faktor yang signifikan bagi perkembangan karir seseorang dalam meraih poisisi puncak di perusahaan.
Dewasa ini, budaya perusahaan perusahan besaar juga di rancang untuk membentuk pola pikir positif. Pemilihan kata-kata di dalam komunikasi formal business diupayakan untuk menggunakan kata-kata yang berkonotasi positif, dan menghindari konotasi negative, seperti contoh berikut ini:
- Kata “obstacle/ barrier” (hambatan) yang berkonitasi negative diganti menjadi “Challenge” tantangan yang berkonotasi positif .
- Kata “weakness point ” (titk lemah )- berkonotasi negatif , diganti dengan frasa “area for improvement” (area yang masih bisa dikembangkan)- konotasi positf”
Dalam menulis referensi untuk orang lain pun, pemberi referensi akan berupaya menggunakan pernyataan pernyataan berkonotasi posistf. Perhatikan contoh 2 kalimat referensi yang sebenarnya memuat informasi yang sama, namun dituliskan dengan cara yang berbeda.
Referensi 1: “Si A adalah Sarjana baru di Bidang XYZ, namun pengalaman kerjanya di bidang XYZ masih minim”
Referensi 2: “Dengan gelar sarjana di bidang XYZ yang baru diraihnya, Si A sangat berpotensi untuk mengembangkan kemampuan dan pengalamannya di bidang XYZ”
Jika dilihat kedua contoh kalimat di atas , kedua-duanya membawa informasi yang sama, yaitu:
- Si A sarjana Baru lulus di bidang XYZ; dan (atau oleh karenanya)
- Pengalaman kerja si A dibidang XYZ masih minim
Namun kita lihat kalimat kedua membawa pesan yang lebih positif (penekanan pada kata “potensi” berkonotasi positif) dibandingkan pesan yang disampaikan pada kalimat pertama (penekanan pada pengalaman yang minim).
Begitulah, karyawan yang selalu bersikap positif umumnya akan disenangi oleh perusahaan yang memperkerjakannya, dan oleh karenanya mereka akan diberi kesempatan untuk mengembangkan karirnya semaksimal mungkin.