Mohon tunggu...
Mahendra Hariyanto
Mahendra Hariyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Pekerja IT TInggal Di Singapura

Pekerja IT yang sedang belajar menulis... Tinggal di Singapura

Selanjutnya

Tutup

Money

Menghadapi Krisis dengan Energy Positif

28 Agustus 2015   06:24 Diperbarui: 28 Agustus 2015   06:24 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

“Sundar never has a bad day. His positive energy is contagious and his optimism attracts the best talent,”  

“Sundar tidak pernah mengalami hari buruk. Energi positfnya menular dan sikap yang optimisnya  menjadi daya tarik talenta talenta terbaik (untuk bekerja sama dengannya)”

*Catatan: Chriss Sacca  adalah salah  satu investor twitter dan uber.

Begitulah, energy positif menjadi faktor yang signifikan bagi perkembangan karir seseorang   dalam meraih poisisi puncak di perusahaan.

Dewasa ini, budaya perusahaan perusahan besaar  juga di rancang untuk membentuk pola pikir positif.  Pemilihan  kata-kata di dalam komunikasi  formal business  diupayakan untuk  menggunakan kata-kata yang berkonotasi positif, dan menghindari konotasi negative, seperti contoh berikut ini:

  • Kata “obstacle/ barrier” (hambatan) yang berkonitasi negative diganti menjadi “Challenge” tantangan yang berkonotasi positif .
  • Kata “weakness point ” (titk lemah )- berkonotasi negatif , diganti dengan frasa “area for improvement” (area yang masih bisa dikembangkan)- konotasi positf”

Dalam menulis referensi untuk orang lain pun, pemberi referensi akan berupaya menggunakan pernyataan pernyataan berkonotasi posistf. Perhatikan contoh 2 kalimat referensi   yang sebenarnya memuat informasi  yang  sama, namun dituliskan dengan cara yang berbeda.

Referensi  1: “Si A adalah Sarjana baru di Bidang XYZ, namun pengalaman kerjanya  di  bidang XYZ masih minim”

Referensi 2:  “Dengan gelar sarjana  di bidang XYZ yang baru diraihnya,  Si A  sangat  berpotensi untuk mengembangkan  kemampuan  dan pengalamannya di bidang XYZ”

Jika dilihat kedua contoh kalimat di atas , kedua-duanya membawa informasi yang sama, yaitu:

  1. Si A sarjana Baru lulus di bidang XYZ;  dan (atau oleh karenanya)
  2. Pengalaman kerja si A dibidang XYZ masih minim

Namun kita lihat kalimat kedua membawa pesan yang lebih positif (penekanan pada kata “potensi” berkonotasi positif) dibandingkan pesan yang disampaikan pada kalimat pertama (penekanan pada pengalaman yang minim).

Begitulah, karyawan yang selalu bersikap positif  umumnya akan disenangi  oleh perusahaan yang memperkerjakannya,  dan oleh karenanya mereka akan diberi kesempatan untuk mengembangkan karirnya semaksimal mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun