Mohon tunggu...
mahdyah alishia jausan
mahdyah alishia jausan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang pelajar mahasiswa di universitas islam syarifuddin lumajang, jawa timur. hobi saya menonton jkt48

Selanjutnya

Tutup

Analisis

membangun identitas diri di era digital

23 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

era digital telah membawa perubahan besar dalam cara hidup kita, berkomunikasi, dan memahami diri kita sendiri. salah satu yang paling di pengaruhi oleh perubahan ini adalah pembentukan diri.

Bagaimana era digital mempengaruhi pembentukan identitas diri?

Era digital telah memberikan dampak yang signifikan terhadap pembentukan identitas diri. Dalam era ini, individu memiliki akses yang lebih luas dan cepat terhadap informasi dan komunikasi. Media sosial, sebagai bagian dari era digital, memungkinkan individu untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan orang lain dari berbagai belahan dunia. Hal ini dapat mempengaruhi cara individu memandang diri mereka sendiri dan bagaimana mereka ingin dilihat oleh orang lain. Namun, era digital juga dapat menimbulkan tantangan, seperti tekanan untuk mempertahankan citra online yang ideal dan risiko menjadi korban pelecehan online.

Apa dampak negatif dari pembentukan identitas diri di era digital?

Pembentukan identitas diri di era digital dapat memiliki dampak negatif. Salah satunya adalah tekanan untuk menciptakan dan mempertahankan citra online yang sempurna. Hal ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan, terutama di kalangan remaja dan dewasa muda. Selain itu, era digital juga dapat memfasilitasi penyebaran pelecehan dan bullying online, yang dapat merusak harga diri dan kepercayaan diri individu.

Bagaimana cara membangun identitas diri yang sehat di era digital?

Membangun identitas diri yang sehat di era digital membutuhkan kesadaran dan keterampilan untuk mengelola penggunaan teknologi. Individu harus belajar untuk membedakan antara realitas dan citra online, dan tidak membiarkan citra online mereka mendominasi identitas mereka. Selain itu, penting untuk membatasi waktu yang dihabiskan di media sosial dan online, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk aktivitas offline yang memperkaya. Mendapatkan dukungan dari orang lain, seperti teman, keluarga, dan profesional kesehatan mental, juga dapat membantu.

referensi :

Marwick, A. E., & boyd, d. (2011). To See and Be Seen: Celebrity Practice on Twitter. Convergence, 17(2), 139-158. 

Manago, A. M., Graham, M. B., Greenfield, P. M., & Salimkhan, G. (2008). Self-presentation and self-esteem on MySpace. CyberPsychology & Behavior, 11(1), 77-80. 

Ellison, N. B., Steinfield, C., & Lampe, C. (2007). The benefits of Facebook "friends:" Social capital and college students' use of online social network sites. Journal of Computer-Mediated Communication, 12(4), 1143-1168. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun