Mohon tunggu...
mahdyah alishia jausan
mahdyah alishia jausan Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya seorang pelajar mahasiswa di universitas islam syarifuddin lumajang, jawa timur. hobi saya menonton jkt48

Selanjutnya

Tutup

Analisis

membangun identitas diri di era digital

23 Desember 2024   11:15 Diperbarui: 23 Desember 2024   11:13 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Zhao, S., Grasmuck, S., & Martin, J. (2008). Identity construction on Facebook: Digital empowerment in anchored relationships. Computers in Human Behavior, 24(5), 1816-1836. 

Papacharissi, Z. (2010). A Private Sphere: Democracy in a Digital Age. Polity. 

Schwartz, S. J., Cote, J. E., & Arnett, J. J. (2005). Identity and agency in emerging adulthood: Two developmental routes in the late teens and early twenties. Youth & Society, 37(2), 201-229. 

Seligman, M. E. P., & Csikszentmihalyi, M. (2000). Positive psychology: An introduction. American Psychologist, 55(1), 5-14.

Apa peran psikologi dalam memahami pembentukan identitas diri di era digital?

Psikologi memainkan peran penting dalam memahami pembentukan identitas diri di era digital. Psikologi dapat membantu kita memahami bagaimana individu membentuk dan mempertahankan identitas mereka dalam konteks digital, dan bagaimana ini dapat mempengaruhi kesejahteraan mereka. Psikologi juga dapat memberikan wawasan tentang bagaimana individu dapat mengelola tantangan yang muncul dari era digital dan membangun identitas diri yang sehat dan positif.

Mengapa penting untuk memahami pembentukan identitas diri di era digital?

Memahami pembentukan identitas diri di era digital sangat penting karena ini dapat membantu individu dan masyarakat untuk menavigasi tantangan dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital. Dengan pemahaman ini, individu dapat membuat pilihan yang lebih baik tentang bagaimana mereka menggunakan teknologi dan bagaimana mereka membentuk identitas mereka. Selain itu, pemahaman ini juga dapat membantu pendidik, orang tua, dan profesional kesehatan mental untuk mendukung individu dalam membangun identitas diri yang sehat dan positif.

Era digital telah memberikan peluang dan tantangan baru dalam pembentukan identitas diri. Meskipun ada dampak negatif, seperti tekanan untuk menciptakan citra online yang sempurna dan risiko bullying online, ada juga peluang untuk mengekspresikan diri dan berinteraksi dengan orang lain dalam cara yang tidak pernah mungkin sebelumnya. Dengan pemahaman dan keterampilan yang tepat, individu dapat memanfaatkan peluang ini dan mengelola tantangan untuk membangun identitas diri yang sehat dan positif. Psikologi, dengan pengetahuan dan alatnya, dapat memainkan peran penting dalam membantu kita memahami dan menavigasi era digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun