Tak terasa sudah lama kita merasakan pembelajaran daring karena pandemi covid-19. Pembelajaran daring sudah saya alami sejak saya masih berada di bangku SMA hingga saat ini saya belajar di Universitas 'Aisyiah Yogyakarta.
Di dalam pembelajaran daring ini tentu saja kita harus pandai menyesuaikan karena cara belajar yang berbeda dari sebelumnya. Saya mendapati banyak siswa ataupun mahasiswa yang merasa kesusahan dalam belajar di masa pandemi. Banyak pelajar yang tidak paham dengan materi sama sekali. Jangankan materi, topik yang dibahas pun terkadang tidak tertangkap dengan baik. Oleh karena masalah yang terjadi pada pembelajaran daring ini, banyak anak yang berlangganan bimbingan belajar daring agar dapat mengikuti materi. Tetapi ada juga pelajar-pelajar yang tidak berlangganan karena tidak ingin menghabiskan uang. Di antara kekacauan ini sebenarnya terdapat media sosial yang siap menangani keluhan pelajar-pelajar Indonesia. Media sosial tersebut tidak lain adalah Youtube.
Youtube sering dipandang sebagai media sosial berisi hiburan yang hanya menghabiskan waktu. Memang benar jika kebanyakan video di Youtube adalah video hiburan, namun pandangan seperti itu salah sekali.
Youtube adalah media sosial yang mempunyai fitur utama untuk berbagi video. Sampai tahun 2020, terdapat sekitar 26,1 Milyar video. Video yang terdapat di Youtube ini mempunyai jenis yang beragam, salah satunya adalah video penjelasan atau video pembelajaran.
Video pembelajaran di Youtube sangat mudah dicari, hanya dengan mengetik pada bilah pencarian. Misalnya jika kita ingin mencari penjelasan tentang persamaan turunan, ketik saja "Persamaan Turunan" di bilah pencarian. Kemungkinan besar akan ada orang yang menjelaskan tentang perihal itu. Selain itu di media sosial ini sudah terdapat banyak channel-channel besar yang siap menyokong kita dalam pembelajaran yang dapat kita ikuti dengan menekan tombol "Subscribe" berwarna merah.
Jika kita tidak dapat menemukan video penjelasan yang kita cari, kita bisa menggunakan Bahasa Inggris pada bilah pencarian. Contohnya jika kita ingin mencari tentang persamaan turunan, kita bisa mengetik "Derivative Equation" pada bilah pencarian. Jika tidak yakin dengan nama topik dalam Bahasa Inggris, kita bisa menggunakan Google Translate untuk menemukan topik yang akan kita cari. Video pembelajaran menggunakan Bahasa Inggris sebenarnya tidak sesusah yang orang-orang kira karena suara orang luar asli yang menggunakan Bahasa Inggris lebih mudah dipahami daripada suara ujian listening pada pelajaran Bahasa Inggris.
Ketika kita berselancar mencari jawaban di media sosial ini, tentu saja kita harus berhati-hati. Tidak seperti video-video pada aplikasi bimbel daring yang dapat dipercaya, kita harus pintar memilah mana yang dapat dipercaya dan mana yang tidak. Dalam hal ini, video yang memiliki banyak penonton biasanya dapat dipercaya, tapi tidak selalu. Hal pertama yang dapat kita cek adalah melihat kolom komentar karena beberapa waktu lalu, Youtube menyembunyikan tombol dislike. Jika banyak komentar yang tidak suka atau tidak setuju, kemungkinan besar video itu tidak dapat dipercaya. Hal kedua yang dapat kita lakukan yaitu mengecek jumlah subscriber yang dimiliki. Semakin banyak subscriber yang dimiliki semakin dapat kita percaya. Hal lain yang dapat kita lakukan yaitu mengecek tanda centang atau verivied channel.Â
Walaupun Youtube berisi berbagai hal, Youtube adalah aplikasi yang berguna untuk belajar. Sudah banyak pelajar yang belajar secara mandiri menggunakan media sosial ini. Dengan Youtube kita tidak perlu bergantung kepada materi yang diberikan oleh guru. Kita juga dapat menggunakan media sosial ini untuk membantu kita melawan serangan tugas-tugas yang selalu hadir setiap minggunya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H