Mohon tunggu...
Mahdiah Fitri
Mahdiah Fitri Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi

seorang mahasiswi yang suka menjelajahi dan mempelajari hal-hal baru yang bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengelola Hutang dalam Perspektif Islam

23 Oktober 2023   13:34 Diperbarui: 23 Oktober 2023   13:52 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam Islam, ada adab-adab khusus yang harus dipatuhi oleh pemberi dan penerima hutang untuk menjaga hubungan antar individu dan mencegah timbulnya masalah di masa depan.

Adab Pemberi Hutang

  1. Memberikan kepada yang benar-benar membutuhkan: Pemberi hutang sebaiknya memberikan hutang kepada orang yang membutuhkannya secara sungguh-sungguh.
  2. Memberi hutang dengan niat baik: Pemberi hutang seharusnya memberikan hutang dengan niat untuk bertolong-tolongan dalam kebaikan.
  3. Memberikan waktu/tempo pembayaran: Berikan waktu kepada peminjam untuk membayar hutang, agar mereka memiliki kemampuan dan kenyamanan dalam melunasi.
  4. Tidak menagih sebelum waktu pembayaran: Jangan tergesa-gesa menagih hutang sebelum jatuh tempo yang telah disepakati.
  5. Menagih dengan sikap yang lembut dan persuasif: Jika harus menagih, lakukan dengan sikap yang lembut.
  6. Mengikhlaskan sebagian atau keseluruhan hutang: Jika peminjam mengalami kesulitan, pertimbangkan memberikan penangguhan atau bahkan mengikhlaskan sebagian atau keseluruhan hutang sebagai amal baik.

Adab Peminjam (Penerima Hutang)

  1. Berhutang hanya dalam keadaan terpaksa: Berhutang hanya jika Anda benar-benar memerlukannya.
  2. Tidak menunda-nunda dalam membayar hutang: Bayar hutang sesuai dengan kesepakatan.
  3. Bertekad untuk melunasi: Jadikan pelunasan hutang sebagai prioritas.
  4. Bukan menunda-nunda hutang: Tunda pembayaran hanya jika Anda benar-benar kesulitan, dan beritahukan kepada pemberi hutang.
  5. Berdoa untuk kemudahan: Jika kesulitan keuangan terus berlanjut, minta bantuan Allah untuk membantu melunasi hutang.
  6. Berhutang dari orang yang sholeh: Carilah hutang dari sumber yang halal dan jauhi hutang dengan unsur riba.

Mengelola hutang dalam perspektif Islam adalah langkah penting untuk menjaga hubungan baik antar individu dan menghindari konflik di masa depan. Hutang sebaiknya hanya diambil ketika benar-benar diperlukan, dan pembayaran harus dilakukan sesuai kesepakatan dengan adab dan kejujuran. Dalam Islam, menghormati janji dan kewajiban keuangan adalah amal yang sangat dihargai. Dengan mengikuti pedoman ini, kita dapat menjaga keseimbangan antara finansial dan moral dalam hidup kita, serta meraih berkah dari Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun