Mohon tunggu...
Mahbub Risad
Mahbub Risad Mohon Tunggu... profesional -

suka dengan cara berpikir filosofis dan hal-hal yang intuitif.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tasawuf

9 Juni 2012   05:26 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:12 11696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[33]Sokhi Huda, Tasawuf Kultural: Fenomena shalawat Wahidiyah (Yogyakarta: LKiS, 2008), h. 49.

[34]Lihat Ibn Arabi, Futuhat, vol. iv: 13., dalam Ibid., h. 210.

[35]Ibid,.

[36]R.A. Nicholson, The Mistic of Islam, Routledge dan Kegan paul, London, 1966: 115., ibid., h. 183.

[37]Ibn Arabi, Futuhat, vol. I: 604., dalam ibid., h. 183-184.

[38]Alwi Shihab, Antara Tasawuf Sunni dan Tasawuf  Falsafi: Akar Tasawuf Di Indonesia (Jakarta: Pustaka Iman, 2009), h. 48.

[39] Dr. Hj. Sri Mulyati, MA, Mengenal dan Memahami Tarikat-tarikat Mu’tabarah di Indonesia., (Jakarta: Kencana, Oktober, 2005), h. 6.

[40] Ibid,.

[41]Alwi Shihab, Antara Tasawuf Sunni dan Tasawuf  Falsafi: Akar Tasawuf Di Indonesia, h. 48-49.

[42] Ibid., h.49-50.

[43] Ibid., h. 50.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun