Masa lalu itu menatap penuh harap menawarkan hikmah pelajaran untuk dihimpun oleh mereka yang melangkah maju ke depan.
Namun di saat lembarannya terlalu kelam, tawarannya terasa seperti tampilan segala keburukan dan kesialan. Sehingga kita pun kadang tak sudi meliriknya kembali.
Padahal di dalamnya tersimpan mutiara berkilauan yang bisa menerangi jalannya masa depan dari kegelapan yang dulu tak terelakkan.
Hanya jiwa yang siap dengan tangisan masa silam yang akan mau membuka kembali lembaran itu untuk dipahami.
***
Masa depan itu melambaikan tangan mengajak tiap anak manusia untuk menghampirinya. Tidak peduli apakah mereka siap atau tidak dengan ajakannya.
Kelam dan kilaunya tidak jelas bagi tiap mata yang menatapnya. Yang tampak darinya saat ini adalah kemungkinan-kemungkinan semata.
Teruslah melangkah tanpa memikirkan gelap atau terangnya masa depan. Karena cahaya akan selalu menyinari pada waktunya.
Karena warna-warni kehidupan menjadi keindahannya. Tak peduli itu penderitaan atau kesenangan. Pada akhirnya semua sama saja.
***
Semua akan menjadi jelas pada waktunya. Waktu di mana harapan dan kecemasan sirna menjadi kebahagiaan.