Mohon tunggu...
Mahbub Setiawan
Mahbub Setiawan Mohon Tunggu... Dosen - Bukan siapa-siapa

1/2 kemanusiaan, 1/2 ketidaktahuan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Puji di Pagi Hari

24 Juli 2018   05:59 Diperbarui: 24 Juli 2018   07:04 716
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: lovethispic.com

Tentang malam ku berkata: Gelarannya mulai purna di awal berganti masa. Langit perlahan menyingkap selimut kelam dari buana. Jiwa pun menyapa pagi yang mulai tiba.

Tentang hening ku berbisik: Adanya bergerombol dan menepi menuju sisi. Dahulukan hiruk pikuk mengganti suasana sunyi. Raga pun bergetar merasa dinginnya hawa.

Tentang gelap ku berucap: Dirinya melangkah mundur dengan teratur. Terang berlari menghampiri bumi. Akal manusia pun menari-nari menyambut hari berganti.

Lihat dengan seksama! Tidak-kah embun bersyukur atas waktu tidak mengubur? Tidak-kah pohon memohon kemarin tidak terseok? Tidak-kah hewan gembira mendapati waktu mereka bertambah?

Tumbuhkan kesadaran! Bagaimana dengan kita manusia? Sudahkah berujar puji pada ilahi? Sudahkah tunai wajib di pagi ini? Sudahkah ikhlas berniat di awal hari?

Berkacalah pada alam! Jika embun, pohon dan hewan memuja Tuhan tersebab waktu yang dijatahkan. Gerangan apa manusia lupa menyebut dan memuja nama Tuhannya?

Maka katakanlah! Tuhanku, terima kasih atas tambahan waktu di hari ini. Terima kasih atas sehat yang terberi. Terima kasih atas alam tak berganti.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun