1949-1955: Gerakan pendidikan progresif dipersoalkan, dituduh anti-intelektual dan tidak cukup ketat menjaga kualitas pendidikan. Gerakan pro PR pun dibentuk.
1957: Peluncuran Sputnik di Uni Soviet memberikan dorongan kepada gerakan pro PR dan memicu kekhawatiran mereka bahwa pelajar di Amerika tidak mengikuti jejak pelajar di Uni Soviet dan akan ketinggalan dari prestasi mereka.
1983: A Nation At Risk mencela arus mediokritas yang makin meningkat di sekolah-sekolah Amerika. Tiga tahun kemudian, Departemen Pendidikan AS menerbitkan pamflet yang berjudul "What Works" dan menyimpulkan bahwa PR berfungsi untuk mengurangi mediokritas di kalangan siswa.
1990-an: Terdapat konsensus di antara pendidik dan masyarakat untuk mendukung PR . Banyak wilayah mengeluarkan kebijakan yang menuntut diberlakukannya PR. Survei menunjukkan tingkat PR sekolah menengah belum meningkat, tetapi jumlah PR yang diberikan kepada anak-anak di sekolah dasar telah meningkat secara dramatis.
Efek Pemberian PR
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengukur efektivitas pemberian PR kepada siswa. Efek ini meliputi pengaruhnya terhadap prestasi akademik, non-akademik, kebiasaan belajar, penggunaan waktu, pengaruh terhadap kesehatan dan kehidupan sehari-hari. Uraian di bawah ini merupakan saduran dari rangkuman penelitian yang dituangkan di sini.
Akademik
Cooper, Robinson & Patall (2006) telah melakukan penelitian mengenai pengaruh pemberian PR terhadap prestasi siswa. Hasilnya bervariasi dari mulai usia anak dan tingkat pendidikan. Ini menandakan bahwa PR tidak memberi pengaruh yang sama terhadap prestasi akademik siswa.
Pada siswa usia remaja dan sekolah menengah, pemberian PR yang cukup intens telah berhasil meningkatkan prestasi akademik mereka. Perbedaan prestasi terlihat di antara siswa yang terbiasa diberi tugas PR dengan siswa yang tidak diberi PR.
Tetapi pembebanan PR yang terlalu banyak kepada siswa remaja atau yang lebih tua, justru  menunjukkan hasil buruk. Mereka yang menghabiskan waktu pengerjaan PR dua jam sehari ke atas menunjukkan performa akademik yang kurang baik.
Sementara itu, pemberian PR kepada siswa sekolah dasar, tidak begitu berdampak pada prestasi akademik siswa. Rata-rata hasil pemberian PR kepada mereka justru memperburuk prestasinya atau bahkan sama saja.