Stunting merupakan masalah gizi kronis yang sering terjadi pada anak-anak. Stunting merupakan proses kumulatif keterlambatan pertumbuhan pada anak yang umumnya terjadi sebelum usia tiga tahun, dan berlanjut hingga usia sekolah. Selama ini, prevalensi dan kejadian stunting hanya menyoroti permasalahan anak balita, sedangkan pada kenyataannya masalah gizi pada anak usia sekolah banyak  terjadi di negara berkembang dan negara transisi dengan lebih dari 20% termasuk Indonesia.
Stunting bukan hanya menyebabkan hambatan pada pertumbuhan fisik anak, namun juga menghambat perkembangan kognitif yang dapat memengaruhi tingkat kecerdasan dan produktivitasnya di masa depan. Upaya pencegahan dan penurunan stunting baik secara global maupun nasional, bukan tanpa alasan. Kondisi tersebut dilakukan karena masalah stunting sangat erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang.
Didasari oleh hal tersebut, mahasiswa KKN UM melalui kegiatan MBKM bersinergi dengan BKKBN melakukan penyuluhan pencegahan stunting salah satunya adalah dengan menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan sasaran siswa kelas 12. Program Penyuluhan dan sosialisasi ini dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 30 Oktober 2023. penyuluhan dilakukan dengan memberikan paparan mengenai stunting, pengetahuan gizi stunting termasuk didalamnya pengetahuan mengenai PHBS. Penyampaian materi dilakukan oleh tim pelaksana yang terdiri dari 4 orang mahasiswa dari program KKN di bawah supervisi Ibu Indana Tri Rahmawati, S. K. M., M. Kes.
Penyadaran siswa mengenai situasi stunting dan pentingnya pola hidup bersih dan sehat bertujuan untuk membuka wawasan siswa bahwa kasus stunting banyak terjadi dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap anak-anak termasuk diri sendiri dalam jangka yang panjang.
"banyak siswa yang masih belum peduli akan kebersihan diri sendiri dan lingkungan terutama perihal makanan yang dikonsumsi masih banyak yang tergolong tidak sehat", ujar ibu Lilik Eka Wahyuni, selaku guru Bimbingan Konseling SMA N egeri 1 PUNCU (4 Oktober, 2023).
Mendengar hal itu, kelompok KKN MBKM UM memberikan pemahaman mengenai tanda gejala, faktor resiko, dan upaya pencegahan stunting sejak diri sehingga siswa dapat berupaya melakukan pencegahan sedari awal. Rendahnya upaya PHBS dapat menjadi salah satu alasan tingginya stunting dan disebabkan oleh salah satunya oleh pengetahuan calon orang tua yang kurang. Oleh karena itu, kegiatan penyuluhan stunting ini dilakukan dalam upaya meningkatkan pengetahuan siswa terutama kelas 12 SMA, sebagai calon orang tua di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H