Jember -(Senin 22/08/2022) Mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 233, melakukan sosialisasi pentingnya MPASI untuk pencegahan stunting yang bertempat di pendopo Kelurahan Kebon Agung.
Kelurahan Kebon Agung memiliki angka stunting yang lumayan tinggi. Hal ini yang mendorong mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 233 untuk melakukan sosialisasi. Pada kegiatan ini, mengambil judul “Ayo Cegah Stunting Sebelum Genting”.
Meskipun judulnya “Ayo Cegah Stunting Sebelum Genting”, sosialisasi lebih ditekankan pada pentingnya MPASI. Mengingat MPASI merupakan pelengkap ASI yang didalamnya terdapat gizi dan energi yang cukup untuk anak.
Sosialisasi pentingnya MPASI merupakan program kerja mandiri dari kelompok 233. KKN Kolaboratif 233 yang beranggotakan dari perguruan tinggi UNEJ, UNMUH, UDS, dan UNIPAR saling bekerjasama mempersiapkan acara. Mulai sebelum hari pelaksanaan hingga hari pelaksanaan tiba.
Kegiatan sosialisasi diisi oleh pemateri dari mahasiswa KKN Kolaboratif 233 sendiri, yakni Althuf dan Arsyifa. Keduanya berkolaborasi mensosialisasikan tentang apa itu stunting dan pentingnya MPASI. Dibantu juga oleh teman-teman lainnya yang berperan sebagai panitia acara.
Acara ini bertempat di pendopo Kelurahan Kebon Agung yang dihadiri oleh ibu-ibu warga Kebon Agung, Bapak dan Ibu Lurah serta beberapa undangan.
Acara diawali dengan pembukaan seperti sambutan-sambutan. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian sosialisasi. Setelah penyampaian sosialisasi, juga terdapat penayangan video dan pembagian leaflet resep MPASI kepada ibu-ibu. Di akhir penyampaian sosialisasi, ibu-ibu diberikan sesi diskusi atau tanya jawab.
Kegiatan-kegiatan edukasi tentang stunting dan pentingnya MPASI, sangat perlu terutama bagi ibu-ibu. Tumbuh kembang anak dimulai dari ibu, jadi sebisa mungkin ibu-ibu harus mengerti dan memahami pentingnya MPASI untuk anak-anaknya. Mengingat anak adalah generasi penerus bangsa.
Dengan diadakannya acara ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada ibu-ibu warga Kebon Agung tentang bagaimana pentingnya MPASI untuk mencegah stunting pada anaknya. Sehingga, angka stunting di wilayah Kebon Agung perlahan dapat mengalami penurunan.