Belum genap sebulan lem Aibon meluber ke arena politik, kini sudah muncul Desa Hantu yang mulai "godain" Menteri Keuangan Sri Mulyani. Jika kemarin Sri Mulyani semangat ikut terjun menyisir anggaran di DKI, kini ia harus siap - siap melatih ilmu pengusir hantu yang mulai godain Menkeu. Namanya juga hantu pasti ada aura mistik dan menakutkan sekaligus menegangkan dan yang pasti di dalamnya juga ada hantunya, mulai genderwo, tuyul, kolor ijo, buta ijo, dedemit bahkan bisa jadi Nyi Roro Kidul juga sudah main - main ke rumah hantu ini.
Kalau pada kasus lem Aibon baru rencana, tapi desa hantu justru sudah terlaksana. Aneh tapi ini nyata terjadi di Indonesia, mungkin karena desa hantu inilah kemarin saat pelantikan ramai pengerahan dukun - dukun bertebaran. Bisa jadi karena mereka tahu bahwa ada desa hantu yang kalau tidak  dijaga penghuni desa hantu itu keluar semua.
Tapi ternyata desa hantu keluar juga dan mulai "godain" Menkue. Lucunya Sri Mulyani mengaku baru menemukan desa hantu sekarang ini, entah kenapa sudah lima tahun tapi desa misterius itu baru diketahui sekarang. Yah, mungkin karena hantu tadi jadi nyaris tidak terlihat.Dan sekarang hantunya mulai usil,mungkin sudah kekurangan sesajen atau telat memberikan sesajen kepada mereka. Â Sri Mulyani pun mencoba memberanikan diri untuk mengetahui dan menelurusi desa hantu lebih lanjut.
Saya tidak tahu, apakah dia berani melihat kondisi desa hantu itu atau cukup memerintahkan anak buahnya mendatangi desa hantu itu dan cukup menerima laporan dari anak buah. Butuh nyali memang untuk mendatangi rumah hantu.
Karena dia tahu desa hantu cukup menyeramkan maka Sri Mulyani pun mengajak koleganya di Kementerian Dalam Negeri. Sri Mulyani tidak mau sendiri menelusuri desa hantu maka dia ajak Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.Belum diketahui persis berapa jumlah keseluruhan desa hantu di Indonesia.
Kalau jaga netizen heboh tentang lem Aibon sejatinya ini lebih menghebohkan, karena kalau kasus lem Aibon belum kejadian tetapi desa hantu sudah kejadian dan jelas disana ada duit negara yang sudah dikeluarkan untuk memelihara desa hantu. Desa hantu tanpa berpenduduk manusia ini telah mendapatkan duit negara.
Heran juga ya ada penghuni desa hantu doyan duit, mungkin dedemit dan sebangsanya sudah mulai doyan duit negara karena boleh jadi rasanya lebih gurih, tak perlu cape mencari kesana kemari karena duitnya langsung dikirim. Tuyul pun tak perlu sibuk keluar masuk rumah manusia karena dijatah negara melalui dana desa. Jadi mereka tinggal duduk manis dan uangpun datang, lezat sekali duitnya. Yah, namanya juga duit negara beda ama duit hasil usaha jualan serabi yang panas perih.
Seperti kebiasaan Sri Mulyani aturanlah yang kemudian akan diubah, padahal beribu macam aturan telah dibuat tapi tetap saja ada kejadian unik. Desan tanpa berpenduduk manusia tetapi mendapatkan dana bantuan desa. Logika akal sehat, masa iya selama prosesnya tidak ada yang tahu, masa iya tidak ada yang kenal ketika data desa penerima bantuan itu masuk. Bukankah ada pejabat dengan ribuan pegawai?Â
Oh ya, saya lupa mungkin karena desa hantu itu tadi jadi matanya "dirabunkan" oleh penghuni desa hantu tersebut sehingga tidak bisa melihat mana desa imitasi mana desa asli, mana desa hantu dan mana desa yang seharusnya menerim pagu. Kalau kasus lem Aibon saja terlihat jelas, ini ada duit terbang ke desa tanpa berpenduduk manusia bisa batu terlihat setelah duitnya dimakan para hantu.
Saya punya usul menarik untuk Sri Mulyani, bagaimana kalau penghuni desa hantu kita lem aja pakai aibon. Biar gampang menangkapnya. Jadi rencana Sri Mulyani nyisir APBD DKI ada benarnya juga, siapa tahu diberi lem aibon dari Anies Baswedan untuk ngelem para hantu di desa hantu yang baru saja ditemukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H