Tak hanya pemikiran, secara tampilan fisik Anis Matta sebagai tokoh utama Partai Gelora juga lebih stylish dan bisa diterima oleh lapisan masyarakat tengah, terutama middle class muslim yang tidak memiliki afiliasi dengan partai politik manapun.
Positioning ini tidak mudah sebenarnya karena harus berhadapan langsung dengan partai tengah lainnya, seperti Nasdem, Golkar, Demokrat, atau PAN.
Positioning itu menjadi penting bagi sebuah brand termasuk partai politik, karena positioning ini akan memengaruhi tool komunikasi pemasaran yang akan dilakukan sebagai salah satu aktivasi branding. Hanya saja kelebihan Anis Matta adalah dia membawa cerita yaitu Arah Perubahan Baru menuju negara lima besar dunia.
Menurut saya cerita ini menjadi penting pula sebagaimana layaknya dulu Soekarno yang punya cerita Kemerdekaan, Soeharto yang punya cerita pembangunan, Gusdur yang punya cerita pluralisme, Prabowo yang punya cerita Macan Asia, Jokowi yang punya cerita Revolusi Mental.
Tinggal apakah cerita itu bisa diimplementasikan secara teknis atau sekadar menara gadung dan tidak membumi.
Tapi apapun itu, Fahri Hamzah cs kini sudah memiliki ranjang politik sendiri, di mana mereka bisa leluasa membuat sketsa negara yang diperjuangkan dalam partai politik tersebut.Â
Apakah sketsa negara yang selama ini disampaikan Fahri dan menjadi ide besarnya akan bisa diperjuangkan dalam partai politik yang didirikan atau tidak. Hasilnya tentu baru akan diketahui nanti setelah mereka benar-benar ekspansi dan melakukan aktivasi branding atas nama Partai Gelora.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI