Mohon tunggu...
Minami
Minami Mohon Tunggu... pegawai negeri -

@maharsiana

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kompasianer Terlucu (Asli Ngakak Baca Dialognya)

21 September 2010   17:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:04 1807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_264903" align="aligncenter" width="600" caption="Judul artikel postingan Delta yang menggugah selera (kompasiana.com)"][/caption] Seperti biasa, malam ini saya pulang kerja agak telat. Setelah rehat meluruskan punggung saya mandi pada pukul setengah sepuluh. Penat juga mengurusi pekerjaan yang tiada habisnya, berbeda ketika saya masih berdinas di daerah, badang tidak terlalu capai dan masih banyak kesempatan menulis. Iseng-iseng saya membuka kompasiana sebelum tidur. Bukannya tambah mengantuk, saya malah tertawa ngakak sendirian di dalam kamar, untunglah orang tua sudah tidur.

Apa pasal?

Tidak seperti hari-hari kemarin dimana postingan kompasiana isinya cacian dan hujatan sesama kompasianer terkait bentrok Ciketing atau keluhan sebagian kompasianer terkait rumahnya yang kini tengah rusak dan banyak ditinggalkan penghuni lamanya (meski mungkin hanya sementara), secara tidak sengaja saya membuka link sebuah postingan kompasianer Delta Bvulgari Bvulgari yang cukup mengocok perut saya tengah malam ini. Judulnya Ada Kompasianer Bolot dan Kampungan yang Selalu Mengikut Kemana pun Saya Komentar/Pergi!

Ada dua aktor utama di sana yakni subjek dan objek tulisan tersebut siapa lagi kalau bukan sang penulis Delta dan yang menjadi sasaran Edsanto. Penulis mengeluhkan komentar-komentar Edsanto yang menurutnya hanya untuk memancing Delta supaya dibanned oleh Admin seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. Barangkali tulisan tersebut adalah titik kulminasi kesabaran Delta selama setahun di kompasiana terhadap sosok Edsanto yang diberi julukan Si Bolot olehnya.

[caption id="attachment_264915" align="aligncenter" width="500" caption="Komentar "dua sejoli" yang bikin ngakak Moona dan Saya pada artikel itu (kompasiana.com)"][/caption]

Saya jadi teringat ‘perseteruan’ saya dengan kompasianer revolusioner Faizal Assegaf sekitar awal tahun terkait masalah Bank Century yang menghebohkan itu. Berbagai tulisan antara kami selalu menghiasi halaman-halaman kompasiana setiap harinya, saling balas tulisan dan komentar. Pada waktu itu adalah masa-masa ‘keemasan’ kami di rumah yang katanya sehat ini, masa-masa ketika setiap hari kami membuat postingan.

Beberapa saat kemudian akun Faizal Assegaf dikubur Admin karena menyerang bos besar Grup Kompas (Kompasiana) Jacob Oetama lewat tulisan-tulisan pedasnya yang berapi-api, tanpa tedeng aling-aling. Sejak itu pula saya jadi malas menulis kembali, postingan saya menjadi hambar karena sosok antagonisnya telah lenyap. Kemalasan saya berlanjut hingga sekarang, ditambah beban pekerjaan yang juga semakin menumpuk.

Meski di dunia maya kami berseteru, di dunia nyata kami seperti sahabat lama yang baru saja bertemu kembali. Saya mengenal langsung sosok Faizal Assegaf saat acara kopdar Kompasian di halaman Taman Ismail Marzuki sekitar bulan Maret 2010. Tidak seperti di dunia maya yang keras, tak mendasar, dan cenderung provokatif, saat berinteraksi dengan rekan-rekan kompasianer Faizal adalah pribadi yang santun, lembut, setia kawan, dan friendly sekali. Saya sempat ngobrol berdua hingga malam dan pulangnya diberi 5 majalah Expand yang pernah dipimpinnya. Majalah yang sangat berbobot, baik isi maupun bahasanya, mungkin desainnya yang perlu sedikit perbaikan.

Namun, sepertinya Faizal Assegaf kini eksis kembali dengan akun Faizal Assegaf 2. Sayang saya belum berinteraksi kembali dengannya.

Dari pengalaman saya dan Faizal Assegaf di atas, tentu kita berharap perseteruan antara Delta dan Edsanto dapat menambah warna-warni Kompasiana yang mirip pelangi ini. Pelangi indah karena adanya perbedaan warna.

Sekali lagi, dialog-dialog Delta dan Edsanto yang saya cuplik dari postingan INI karya Andika dan INI karya Bocahndeso cukup membuat saya dan sebagian komentator lain juga tidak bisa menahan tawanya. Berikut saya sertakan printscreen dari kompasiana. Lumayan buat senam mulut sebelum tidur.

[caption id="attachment_264909" align="aligncenter" width="500" caption="Diambil dari artikel "Berdua di Kebun Teh" oleh Andika (kompasiana.com)"][/caption] [caption id="attachment_264911" align="aligncenter" width="500" caption="Diambil dari artkel "Ciketing dan Skenario Kudeta SBY" oleh Bocahndeso (kompasiana.com)"][/caption] Catatan : Saya menunggu komentar khas Sdr. Edsanto: "Bung Minami, mantabs postingannya, rating 4****, aktual, inspiratif, menarik, bermanfaat" (hehehe..)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun