Mohon tunggu...
Mahar Prastowo
Mahar Prastowo Mohon Tunggu... Full Time Blogger - mpsyndicates

Ghost Writer "MENGUBAH PROBLEM MENJADI PROFIT" 085773537734. Buku belum dibayar: "Jokowi Si Tukang Kayu" (naskah di flashdisk dicuri saat ditinggal shalat jumat, judul asli: "Berlian di Bantaran Kali")

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dikira dari Planet Lain, Wartawan Kemendag Kesulitan Meliput Trade Expo 2011

20 Oktober 2011   15:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:42 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_142767" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi Pameran (tucsongemexpo)                                                                                          "][/caption] exponewsroom--"Ya mau tanya dulu (boleh masuk atau tidak, red), karena hanya untuk media nasional dan internasional," ujar seorang petugas penyelenggara event (EO) Trade Expo Indonesi-TEI 2011 ketika Rina, staf Humas Kementerian Perdagangan menegur dengan keras karena mempersulit rombongan wartawan Kemendag yang meliput TEI 2011. Rupanya beberapa saat sebelumnya, terjadi insiden di pintu masuk dan registrasi media peliput yang hanya terbatas untuk media nasional dan internasional. Merasa bekerja pada penerbitan nasional dalam negeri, bahkan internasional untuk media online, rombongan wartawan Kementerian Perdagangan yang datang satu bis bersama jajaran Kemendag bermaksud baik datang dan meliputnya. "Lantas buat apa kita dikasih ID Card PRESS ini?" Kata seorang pewarta online yang beberapa hari sebelumnya diberikan kartu entry pass untuk melakukan liputan. Hal senada diungkapkan Syamhudi, redaktur portal online mediaprofesi.com dan koran Sinar Kalteng,"Saya tidak tahu dianggap apa media kami kalau indikasinya nasional dan internasional." "Jangan-jangan media akherat atau dari planet lain," timpal yang lain. Ketika Oloan Siregar, pewarta online Citra Indonesia yang merupakan wartawan resmi Kemendag  melakukan konfirmasi perihal insiden tersebut ke Nury Sybli dari Sybli Community selaku PR, justru mendapat jawaban lain. “Maksud anda apa? Kalo soal uang parkir bisa ambil ke saya, tinggal temui saya di media center. Tim memang tidak mengurus perihal ini,” ujar Nury terkesan bernada melecehkan. Sebagaimana diketahui, pekan ini diselenggarakan acara Trade Expo Indonesia ke-26 di sebuah gedung pameran di Jakarta. Memang target acara adalah mengundang buyers dari luar negeri akan komoditi dan potensi pariwisata di Indonesia, termasuk produk dan jasa. Maka bisa jadi, kalau anda bukan buyer, hanya pengunjung biasa yang mau melihat potensi anak bangsa, rambut hitam anda bukan tiket yang tepat untuk masuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun