F
Tidore Kepulauan -- Minggu, 5 Januari 2025 menjadi hari yang istimewa bagi 30 peserta didik TPQ Al-Hidayah Dowora. Dalam suasana penuh semangat, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kota Tidore Kepulauan menggelar Festival Anak Sholeh dan Sholehah (FASS) ke-5, sebuah ajang yang dirancang untuk membentuk generasi muda yang berakhlak mulia, mandiri, dan bertanggung jawab.
Dihelat di TPQ Al-Hidayah Dowora, kegiatan ini tak sekadar menjadi momen perlombaan, tetapi juga tonggak penting dalam pembinaan generasi penerus yang mampu menjawab tantangan zaman. Hadir dalam acara ini sejumlah tokoh penting, termasuk Dewan Pembina DPD LDII Kota Ternate Ahmad Zaini, Wakil Ketua PPG Maluku Utara Ahmad Sbqi, serta para orang tua peserta yang turut memberikan dukungan penuh.
Mencetak Generasi Tangguh di Tengah Tantangan Zaman
Ketua DPD LDII Kota Tidore Kepulauan, Samsul Bahri, menegaskan dalam sambutannya bahwa FASS bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga sebuah upaya nyata membentuk generasi emas yang cerdas intelektual, kuat imannya, dan kokoh akhlaknya.
"Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan akhir zaman, kita membutuhkan generasi yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki nilai-nilai keimanan dan tanggung jawab yang tinggi. FASS ini adalah cara kita mempersiapkan mereka menjadi pemimpin masa depan yang mampu menjawab segala tantangan," ujarnya.
Samsul Bahri juga mengajak seluruh pihak, baik orang tua maupun masyarakat, untuk menjadikan FASS sebagai titik awal dalam mewujudkan generasi yang berkarakter. "Mari kita jadikan kegiatan ini sebagai langkah nyata membangun generasi yang alim, berakhlakul karimah, dan mandiri. Bersama, kita bisa menciptakan perubahan besar," tambahnya dengan penuh semangat.
Mengasah Bakat, Menyemai Akhlak Mulia
Ketua Panitia, Mansyur Alansori, menjelaskan bahwa Festival Anak Sholeh dan Sholehah ini dirancang dengan berbagai kegiatan edukatif dan kompetitif yang bertujuan untuk mengasah bakat dan kemampuan anak-anak.
"Lomba membaca Al-Qur'an, menghafal surat-surat pendek, Asmaulhusna, adzan, kaligrafi, hingga cerdas cermat adalah sebagian dari kegiatan yang kami siapkan. Ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga evaluasi pembelajaran agama selama satu tahun terakhir," jelas Mansyur.