Mohon tunggu...
Maharani M
Maharani M Mohon Tunggu... Mahasiswa - Bulan akan terus bersinar walaupun tertutup awan

Nama : Maharani Mas'ulah Npm : 2013034052 Prodi : Pendidikan Geografi Universitas Lampung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perubahan Iklim terhadap Sektor Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit di Oku, Sumatera Selatan

20 Desember 2020   23:05 Diperbarui: 20 Desember 2020   23:04 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mengenai perubahan iklim


Iklim adalah rata-rata cuaca dimana cuaca merupakan keadaan atmosfer pada suatu saat diwaktu tertentu. Iklim didefinisikan sebagai ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variable tertentu (seperti temperature, curah hujan atau angina), Pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun. Iklim berubah secara terus menerus karena interaksi antara komponene-komponennya dan faktor eksternal seperti erupsi vulkanik, variasi sinar matahari, dan faktor --faktor disebabkan oleh kegiatan manusia seperti misalnya perubahan pengguna lahan dan penggunaan bahan bakar fosil.

Penduduk Oku termasuk menjadi salah satu kabupaten/kota yang memiliki mata pencarian karet dan kelapa sawit di Sumatera Selatan. Karet dan sawit menjadi mata pencarian di Oku karena tempatnya yang strategis dan cocok untuk tanaman tersebut, Perkembangan tanaman perkebunan karet dan sawit sudah ada sejah zaman belanda khususnya pada masa presiden Ir. Soeharto untuk para transmigran (penduduk pulau jawa yang berpindah kepulau sumatera selatan). Untuk lahan karet dan sawit rata-rata sebagian besar dikelola oleh masyarakat yang tinggal di desa terutama untuk masyarakat transmigran rata-rata bermata pencarian pekebun.

Perubahan iklim terhadap Sektor perkebunan karet dan sawit  di OKU, Sumatera Selatan

Komponen iklim yang berpengaruh terhadap pertumbuhan kelapa sawit dan karet adalah suhu udara, curah hujan dan kelembaban udara. Berdasarkan klasifikasi Schrnitdh dan Ferguson tipe hujan kawasan rawa termasuk tipe A sampai C. Sedangkan berdasarkan zone agroklimat lahan rawa termasuk zone CI -C2 dan sebagian BI * Berdasarkan klasifikasi Schmitdh dan Ferguson tipe hujan yang cocok untuk tanam karet adalah tipe hujan B yang merupakan daerah basah dengan vegetasi alami hutan hujan tropika, sedangkan zone agroklimat tergolong C2 * Dengan demikian baik tipe hujan maupun zone agroklimat lahan rawa mempunyai kesesuaian dengan yang dikehendaki tanaman karet maupun kelapa sawit.

Perubahan iklim ini sangat mempengaruhi kestabilan perkebunan di Oku terutama ketika musim hujan dan musim kemarau tidak menentu dan tidak stabil itu salah satu penyebab utama yang sangat mempengaruhi kerusakan hasil perkebunan.  Ketika pada bulan maret-september terjadi kemarau yang menyebabkan daun karet berwarna coklat dan bisa dikatakan daun itu akan rontok dan getah karet pun sedikit sehingga pekebun mengalami kerugian, dan ketika pada bulan oktober-februari terjadi musim hujan maka daun itu akan kembali hijau dan menjadi stabil namun jika dalam sehari atau seterusnya terjadi hujan rintik-rintik dan kemudian terjadi panas cuaca yang tidak stabil itu dapat menyebabkan karet itu rusak dan rontok.

Sedangkan untuk kelapa sawit pada umunya sama saja dengan karet karena keduanya sangat membutuhkan air yang sangat banyak. Untuk sawit sendiri memerlukan air yang banyak sehingganya buah kelapa sawit bisa berbuah lebih banyak dan dapat menguntungkan para pekebun namun jika musim kemarau itu tiba buah sawit pun menjadi berkurang.  Air merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman khususnya untuk tanam karet dan kelapa sawit. Air yang sangat sedikit ataupun berlebihan dapat berakibat buruk bagi tanaman. Kemudian Kekurangan air dapat mengganggu aktivitas fisiologis maupun morfologis, sehingga mengakibakan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan irreversible dan pada gilirannya tanaman akan mati. Oleh karena itu, untuk terjadinya pertumbuhan optimal, maka ketersediaan air dalam jumlah yang cukup (kapasitas lapang) dalam tanah merupakan hal sangat menentukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Disini dapat dikatan curah hujan menjadi penentu untuk perkembangan karet dan sawit namun baiknya untuk keduanya antara musim hujan dan panas yang stabil dan cukup  agar perkembangan tanaman tersebut dapat dipanen dan mendapatkan keuntungan besar bagi pekebun.

Pada tahun 2019 harga karet Rp. 6.000  perbulan sedangkan pada tahun 2020 harga karet Rp.8.000 per bulan.
Untuk harga sawit pada tahun 2019 harga sawit 800 sedangkan harga sawit pada tahun 2020 Rp. 1.200 .
Pada tahun 2020 banyak para pekebun yang mendapatkan keuntungan besar walaupun terhambat oleh pandemi covid 19 saat ini tidak menjadi penghalang untuk pendapatan mereka. Dengan cuaca musim hujan yang sedang terjadi terdapat banyak hal positif bagi sektor perkebunan di Oku sehingganya cukup untuk kebutuhan mereka.

Perkebunan karet dan kelapa sawit mempunyai peran penting dalam perekonomian nasional sebagai penghasil devisa. Indonesia memiliki perkebunan karet dan sawit terluas di dunia. Oleh karena itu, melalui pengembangan perkebunan dua komoditas ini diharapkan dapat secara signifikan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat, selain devisa bagi pemerintah (provinsi kabupaten, dan pusat).

Sebagai upaya menghadapi perubahan iklim dapat dilakukan melalui tiga kegiatan, yaitu antisipasi, adaptasi dan mitigasi. Antisipasi dan adaptasi lebih difokuskan kepada usaha untuk mengurangi resiko kerusakan atau kematian akibat terjadinya perubahan iklim, sedangkan mitigasi lebih mengarah kepada usaha untuk megurangi terjadinya perubahan iklim.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun