Beberapa hari ini ramai masyarakat Indonesia pengguna media sosial berbicara soal peluang timnas Indonesia lolos ke fase knock out 16 besar. Mereka berharap Indonesia lolos sebagai juara ketiga terbaik. Kita tahu jumlah grup di Piala Asia terbagi menjadi enam grup, dari A sampai F. Empat dari enam tim yang duduk di peringkat ketiga di masing-masing grup berhak lolos di babak berikutnya.
Sayangnya, kita sudah pesimis duluan. Kita berharap bisa lolos sebagai juara tiga terbaik sementara bertanding lawan timnas Jepang saja belum. Memang benar, Jepang adalah salah satu tim terbaik di Asia. Langganan juara Piala Asia. Pemain-pemainnya juga banyak yang berkarir di Eropa. Tapi, bukan berarti mereka tidak bisa ditumbangkan.
Buktinya, Irak di pertandingan sebelumnya berhasil menang atas tim asuhan Hajime Moriyasu dengan skor 2-1.  Padahal sebelumnya banyak yang memprediksikan Jepang akan menang. Begitu juga dengan  timnas Vietnam. Meskipun kalah, tapi pemain-pemain Vietnam sukses membobol gawang Jepang sebanyak dua kali.
Saat ini masih tersisa dua tempat bagi peringkat tiga terbaik untuk bisa lolos ke 16 besar. Sebab sebelumnya Suriah dan Palestina sudah memastikan diri lolos sebagai peringkat tiga terbaik. Jadi, daripada kita berharap terus agar lolos lewat peringkat ketiga, lebih baik kita berharap bisa lolos langsung sebagai runner up grup. Sebagai masyarakat pecinta timnas Garuda kita harus tetap optimis bahwa kita bisa menghadapi tim Samurai Biru. Setidaknya ada beberapa alasan kita bisa menang menghadapi Jepang.
Faktor Shin Tae Yong
Pelatih asal Korea Selatan ini tentu paham betul bagaimana permainan timnas Jepang. Jepang adalah musuh bebuyutan Korea Selatan. Dan Coach STY sepertinya sudah berpengalaman menghadapi Jepang baik ketika masih menjadi pemain maupun sebagai pelatih. Berharap semangat timnas Korsel ketika berhadapan dengan Jepang menular ke pemain-pemain timnas kita.
Oh iya, kebencian Korea Selatan terhadap Jepang salah satu sebabnya adalah faktor historis bahwa Jepang pernah menjajah Korea dan melakukan tindakan tidak manusiawi terhadap masyarakat Korea ketika itu. Sebenarnya, Indonesia juga pernah dijajah Jepang selama tiga tahun lebih. Perasaan pernah dijajah seperti ini barangkali bisa membangkitkan semangat untuk menundukkan lawan yang pernah menjajahnya.
Pemain Naturalisasi Bisa On Fire
Di masa kepelatihan STY timnas kita banyak sekali menaturalisasi pemain. Sebut saja Jordi Amat, Sandy Walsh, Elkan Baggott, Justin Hubner, Marc Klock, Ivar Jenner, Rafael Struick, dan Shayne Pattynama. Mereka adalah pemain-pemain yang punya pengalaman bermain di Eropa yang merupakan kiblat sepakbola. Meskipun mereka masih berusia muda tapi sudah cukup memiliki pengalaman di level internasional. Trio bek timnas ketika menghadapi Vietnam sebelumnya, yaitu Walsh, Amat, dan Hubner banyak mendapatkan pujian karena bermain sangat baik.
Ernando Ari