Ledakan baterai smartphone dan laptop memang bukan hal yang asing bagi kita, tetapi hal ini juga termasuk insiden yang cukup jarang terjadi. Celakanya, sekali meledak, sebuah baterai smartphone yang kecil pun bisa sangat berbahaya bagi pengguna. Lalu, apa saja penyebab ledakan tersebut?
10 Bintang Film Terkenal Yang Dulunya Bintang Porno
Baterai yang jamak digunakan di smartphone dan laptop adalah baterai lithium-ion. Baterai jenis ini dapat menyimpan lebih banyak daya karena tersusun atas elemen logam yang paling renggang. Ukurannya pun menjadi lebih minimalis dibanding baterai jenis lain. Sayangnya, logam lithium yang dipakai dalam baterai tersebut dikenal sebagai salah satu unsur yang sangat reaktif alias mudah terbakar atau bahkan meledak. Sebuah institut teknologi di Jepang baru saja merilis sebuah video yang menampilkan bagaimana sebuah baterai lithium-ion dapat meledak, PC World (17/09). Pada dasarnya, ledakan yang jarang terjadi tersebut acap kali diakibatkan oleh arus pendek yang terjadi dalam baterai. Arus pendek tersebut muncul saat baterai mengalami kerusakan akibat benturan yang cukup keras. Benturan tersebut dapat menyebabkan lapisan pemisah antara lithium dan zat pelarut organik di dalam baterai rusak, sehingga menyebabkan bercampurnya dua elemen tersebut. Hal ini lah yang kemudian dapat menyebabkan arus pendek. Celakanya, pengisian ulang daya dapat meningkatkan resiko meledaknya baterai akibat produksi panas yang terlampau tinggi alias overheat. Dalam video tersebut, sebuah baterai lithium-ion yang biasa dipakai di smartphone dipukul dengan palu untuk merusak lapisan pemisah elemen di dalamnya. Kemudian, baterai tersebut diberi paparan panas untuk mempercepat proses ledakan. Hasilnya pun bisa diduga, baterai tersebut meledak dengan cukup keras. Untuk mencegah hal yang sama terjadi pada baterai smartphone Anda, selalu simpan baterai pada tempat yang bersuhu normal dan tempat tertutup rapat, sehingga si baterai tidak mudah jatuh. Kebiasaan mengisi ulang baterai pun perlu diubah. Usahakan baterai lithium-ion tidak benar-benar kehabisan daya atau mati saat di-charge, karena hal ini justru dapat merusak bagian dalam baterai dan menurunkan umurnya. Salah satu hal terpenting yang harus diperhatikan adalah tidak menggunakan smartphone yang sedang di isi ulang dayanya secara berlebihan. Dalam beberapa kasus, baterai lithium-ion mengalami cacat bawaan dari pabrik yang dapat menyebabkan munculnya arus pendek. Alhasil, pemakaian intens sambil mengisi daya dapat meningkatkan resiko ledakan baterai. Baca Artikel Keren Lainnya :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H