Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Menunggu Malam Tak Menggigit

4 Maret 2025   16:55 Diperbarui: 8 Maret 2025   15:20 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Man Portrait with Sunlight behind (Pexels/Sacha Moreau)

M Sanantara
Menunggu Malam Tak Menggigit

aku tak minta jembatan tenggorokan  
belalang sembah bersila di suara  
meniti geli--  
kuali bara, gendang iga  
terjerat jaring hatimu  

aku cuma minta sesaat;  
jangan seloroh sebelum aku di seberang  
tungkai rapuh--ah, ah  
penala sendi--uh, uh  
aku penggembala, kau tahu  
serigala datang tanpa suara  

aku pun tak mungkin minta  
cahaya lahir dari gelas patah  
atau sesuatu membalau  
aroma basah angin di sayap kelelawar  

aku cuma ingin kau menemani  
saat malam tak selapang pikirku  
menangkap gurun dadamu  
tuntut, segera usai?  

kau tahu:  
aku tak tahan igauan dingin  
aku belajar dari anak burung--
jatuh ke rimba sebelum bersayap

(2025)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun