Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Art Modeling

Metus Hypocrisis et Proditio. Scribere ad velum Falsitatis scindendum.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jantung Puisi

2 Februari 2025   11:53 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:53 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jantung puisi bukan sekadar pusat dari perasaan yang bergejolak, bukan tempat di mana bahasa tumpah menjadi sungai air mata dan darah yang mengalir ke urat nadi paling terpencil. Ia adalah rumah bagi makhluk-makhluk dunia yang kehilangan arah, tempat bagi mereka yang tidak tahu jalan pulang. Di dalamnya, tersembunyi mata air purba, sulaman waktu yang telah menenun miliaran abad dalam senyap, mengalir tanpa henti dalam sunyi yang abadi.

**

M Sanantara
Bgr, 02022025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

7 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun