tak ada yang tahu
kesedihan paling purba,
lebih tua dari sungai lethe
yang menelan nama-nama
tak ada yang paham
betapa debunya jantungku
menggelepar di nisan waktu
hidup tanpa senyummu,
walau minus nol detik
rahim menolak penjelasan
takdir mengoyak sesuka
dan aku, hanya gema
yang tersisa di ruang kosong
andaikan kau masak hatiku
sampai melepuh,
tak akan ada hujan datang
menangis tersedu-sedu
untuk apa aku di sini?
sejagat nisan berbisik lirih,
ruh-ruh lapar merampas
wajahku yang tak lagi kuingat
mungkin tuhan lupa cara menangis---
atau ia memang tak pernah tahu
bagaimana duka menciptakan doa
semoga kau masih punya---
semoga.
**
M Sanantara
Bgr, 01022025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI