Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Model - Art Modeling

Hanya seorang lelaki biasa yang senang mendengar hatimu bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aspal dan Susu

27 Januari 2025   03:51 Diperbarui: 27 Januari 2025   03:51 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

cahaya terbakar hati penuh serabut gelap
tanganmu aspal api
bagaimana aku merapikan luka
daging air mata kerutan waktu melepuh

jantungmu tergelar
larut susu surgawi
nutrisi mata air Tuhan

peluklah
peluklah

lengkung jam setengah tujuh
detak jantung merontak
rungau bungau menyelinap
gema sungau bisu

pendengaran binatang berbulu domba
tangan kelinci

ingatlah
suara daun dipetik angin sore basah
tawa kecil sembunyi balik pagar bambu
bau embun menempel seragam lusuhku
ingatlah
mata kecil mencarimu ujung jalan
menunggu langkah pulang
nyanyian jangkrik derit pintu tua

**

M Sanantara
Bgr, 27012025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun