Mohon tunggu...
M Sanantara
M Sanantara Mohon Tunggu... Model - Art Modeling

Hanya seorang lelaki biasa yang senang mendengar hatimu bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tebing yang Menolak Laut

24 Januari 2025   20:53 Diperbarui: 24 Januari 2025   20:53 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku bilang padamu. Aku sayang sekali.
Matamu membatu.
Tebing menolak laut.
Nyanyian gelombang doa karam di dasar malam.

Kejujuran ini
kugelar di hadapanmu.
Benang-benang hujan melukis kaca jendela.
Rapuh. Hilang sebelum kau sempat membaca.

Cinta jembatan.
Kuseberangi dengan tangan berdarah.
Kulipat luka ini
peta yang kau bakar di perjalanan.

Jantung ibuku
kutumpas.
Ujung pisau matamu.
Tak pernah menoleh.

Di sana
segala harapan mati perlahan.
Aku hantu
berjalan di antara doa-doa tak sampai.

**

M Sanantara
Bgr, 24012025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun