[caption id="attachment_298847" align="aligncenter" width="270" caption="Sumber: http://www.walterjonwilliams.net/wp-content/uploads/2014/02/beatles-1964.jpg"][/caption]
Keseharian kita tak pernah lepas dari yang namanya seni, mulai dari yang bisa kita rasakan dengan telinga, kita lihat dengan mata, kita raba dengan tangan, atau indra lainnya. Disadari atau tidak, itulah kenyataanya. Para filosof dan pakar memiliki definisi masing-masing tentang seni, namun satu dengan lainnya memiliki keterkaitan. Seni menurut saya adalah cara untuk menyampaikan gejolak batin dan pikiran melalui media-media yang unik dan memiliki unsur keindahan serta dapat menenggelamkan orang lain dalam perasaan yang sama.
Seniman haruslah memiliki karya, sekalipun itu hanya sebuah kalimat. Karena yang ingin dibagi adalah berupa gejolak batin dan pikiran, maka seniman harus memiliki ketepatan pemilihan tema agar karya seninya melegenda. Tentu tidak ada cara pasti menjadi seorang seniman yang melegenda, namun dari pengamatan saya, saya menemukan karya-karya legendaris memiliki kesamaan. Berikut beberapa ciri karya seni yang melegenda, barangkali bisa menginspirasi untuk menghasilkan karya seni yang bisa dikenang dan dinikmati sepanjang masa.
1.Mewakili isi hati dan pikiran banyak orang.
Tema-tema seputar cinta adalah contoh tema karya seni yang mewakili isi hati dan pikiran banyak orang. Para seniman tiada habisnya membahas mengenai cinta. Cinta adalah bahasa universal yang dapat dijangkau semua manusia, itulah sebabnya karya seni yang bertemakan cinta biasanya populer. Tidak hanya keindahan cinta yang digambarkan dalam karya seni tersebut, sakitnya patah hati pun digambarkan dalam karya seni. Itu sangat manusiawi, kita tak mungkin mengelak dari tema yang satu ini.
2.Karya seni harus melekat pada kenyataan hidup sehari-hari.
Karya seni harus sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari kita, bahkan bunyi nafasnya harus kita dengar. Tak peduli karya itu menceritakan tentang indahnya langit yang biru, yang terpenting orang-orang paham dan bisa merasakan perasaan yang sama tentang indahnya langit yang biru. Karya seni harus membumi, bukan berarti pasaran, namun melekat dalam kehidaupan sehari-hari. Ingat sebuah lagu karya Iwan Fals yang berjudul “Ibu”? Siapa yang tak kenal Ibu, siapa yang bisa lepas dari seorang sosok bernama Ibu? Iwan melalui lagunya menyadarkan kembali kepada kita bahwa cinta kasih seorang Ibu sungguh tiada batas, menyadarkan jutaan anak agar segera berterima kasih pada Ibunya. Sederhan, tapi itu tidak bisa lepas dari keseharian.
3.Memiliki keunikan karakter.
The Beatles! Pada masanya mereka membawa sesuatu yang baru di belantika musik, mereka melakukan revolusi dengan membawa sebuah karakter baru yang unik. Kejayaanya melegenda sampai detik ini, banyak musisi terinspirasi dari karya-karya mereka. Sudah setengah abad lebih sejak grup musik itu terbentuk dan lagu-lagunya masih kita kenal sampai sekarang. Bahkan grup mereka sudah bubar dan sebagian personilnya sudah meninggal.
4.Karya yang dilandasi kejujuran.
Saat seniman tidak jujur dalam membuat karyanya, maka itu tidak akan menjadi karya yang melegenda. Jika karya seorang seniman hanya lantaran mengikuti kehendak industri, maka hancurah mereka. Sudah banyak contohnya, seniman yang “mati” diperas darahnya, direnggut nyawanya oleh kejamnya industri. Pada saat mereka meneken kontrak dengan industri, maka karya mereka lahir karena tuntutan-tuntutan. Pasar adalah orientasinya, industri tak peduli lagi dengan Sang Seniman, yang mereka pedulikan adalah mereka terus menghasilkan karya yang bias mereka jual, tak peduli nilai-nilai dan esensi. Saat mereka berhenti berkarya, maka matilah mereka, salah mereka sendiri menjadikan seni sebagai komoditi. Suatu pekerjaan yang dikarenakan tuntutan tentu beda hasil dengan yang dilandasi dengan kemauan diri dan kejujuran.
5.Idealisme sebagai dasar penciptaan karya.
Anda mengenal WS Rendra? Anda Mengenal Iwan Fals? Mereka adalah contoh orang-orang idealis yang menyuarakan idealismenya melalui karya seni. Karya-karya mereka selalu mendalam, menggambarkan kondisi pada masanya dengan sangat cermat, jujur dan tanpa tendensi. Suara mereka adalah suara perjuangan, mewakili banyak orang yang tidak berani berteriak menyuarakannya. Bahkan mereka berani menghadapi resiko karena idealismenya bertentangan dengan pemerintah, sampai masuk bui pun meraka jalani. Maka tak heran jika mereka dan karya mereka melegenda, juga menjadi acuan bagi seniman-seniman lainnya bahkan sampai setelah mereka meninggal, mereka abadi dalam karyanya.
Lima unsur di atas adalah pendapat saya saja, tidak baku dan pasti banyak pendapat lain yang bisa ditambahkan. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H