Teringat sebagaimana biasa jika aku pulang malam, ayah selalu ada di depan televisi sekedar menonton acara musik dan berita olah raga kesukaannya. Sosok bersahaja itu selalu ditemani makanan ringan dan sebotol air mineral kesukaannya.
Suatu malam yang tidak bisa terlupakan, aku dan bapak terlibat obrolan ringan, ” Suatu saat kau jadi kepala rumah tangga, jaga keluarga dan tetap bersabar dalam menjalani hidup” begitulah kira-kira kata beliau. memang ku akui bapak sosok ayah yang tidak banyak memberi ceramah-ceramah ataupun marah-marah kepada anak-anaknya jika kami melakukan kesalahan, tetapi sedikit perkataannya selalu mengena dihati dan setiap langkah dan prinsip hidup bapak merupakan inspirasi hidup bagi ku.
Memang sosok sederhana dan bersahaja itu tidak bisa ku lihat lagi, tetapi dia akan selalu ada dihati, akan selalu ada di setiap hembusan nafas dan akan selalu ada disetiap desiran darah ku. Seperti yang dikatakan dalam film Laskar Pelangi, maka bapak ku H. M. Zainuddin Tamir Koto adalah seorang bapak juara satu seluruh dunia, sang Maestro bagi ku dan bagikami semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H