Keragaman budaya dan potensi wisata di Indonesia sangat berlimpah sehingga diharapkan mampu menyumbang peningkatan devisa di daerah maupun secara nasional.Â
Sebagai negara yang kaya atas keanekaragaman soisal dan budaya, diharapkan mampu menumbuhkan potensi sektor pariwisata nasional.Â
Saat ini para turis yang datang ke Indoneisa sangat menikmati ke-eksotisan tempat wisata dan budaya lokal daerah sehingga mampu memberikan dampak secara komulatif dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat lokal serta meningkatkan tambahan devisa nasional.Â
Untuk itu pengembangan program pariwisata harus sejalan dan memiliki fungsi yang sangat penting bagi pembangunan nasional di Indonesia.
Pengembangan pariwisata di daerah seharusnya terus digalakan oleh Pemerintah. Dalam Perspektif sosial dan budaya, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang sangat luar biasa.Â
Negara Indonesia memiliki 17.540 Pulau, 267 Juta Penduduk, 1340 suku bangsa, 742 bahasa daerah, dan 7241 karya budaya, hal ini belum termasuk jumlah kearifan lokal dari masing-masing daerah yang memiliki keunikan tersendiri, seperti: nilai, norma, etika, kepercayaan, adat-istiadat, hukum adat, dan aturan-aturan khusus.
Dalam lima tahun mendatang, peningkatan nilai tambah pariwisata difokuskan pada peningkatan lama tinggal dan pengeluaran wisatawan sebagai hasil dari perbaikan aksesibilitas, atraksi dan amenitas. Pada tahun 2020, Nilai Devisa Pariwisata mencapai 3,31 Milliar USD, dan target tahun 2024 yang akan datang nilai devisa pariwisata berkisar 7,38 -- 13,08 Milliar USD.Â
Berdasarkan target tersebut, diharapkan sektor pariwisata dapat memicu sektor-sektor lain untuk tumbuh dan terus berkembang dalam meningkatkan devisa negara setiap tahunnya.Â
Situasi inilah yang mesti terus dieksplorasi oleh para pengusaha lokal, pemerintah daerah dan pusat secara sinergi dalam rangka peningkatan pariwisata.Â
Salah satu jenis pariwisata yang akan ditingkatkan diversifikasinya adalah Ethno-Tourism, yang dimana berfokus pada pengembangan wisata sosial dan budaya yang meliputi heritage tourism, wisata sejarah, wisata kuliner, wisata kota yang difokuskan pada Cultural Heritage Regeneration, dan wisata desa serta kearifan lokal daerah.