Mohon tunggu...
Mahardhika Berliandaldo
Mahardhika Berliandaldo Mohon Tunggu... Penulis - Analis Kebijakan

Penulis dan Peneliti Bidang Science and Technology, Tourism, and Creative Economy

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Geowisata untuk Pariwisata Berkelanjutan

3 April 2022   14:08 Diperbarui: 3 April 2022   14:12 1149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Geowisata: Green Canyon Pangandaran (Sumber: inews.id) 

2. Stratifigrafi

Fenomena ini merupakan lapisan batuan degan segala macam jenis batuan, struktur, sifat dan gejala yang ditimbulkan berdasarkan gambaran perlapisanya. Stratifigrafi terkadang menjadi fenomena geologi yang sangat menarik dan unik. 

Keindahan stratifigrafi mampu menjadi daya tarik wisata yang unik terutama yang ada di tebing sungai yang dapat dilayari atau di tebing jalan raya yang dapat dilintasi kendaraan. Salah satu daya tarik wisata berdasarkan fenomena Stratifigrafi di Indonesia misalnya Grand Canyon atau Cukang Taneuh di Pangandaran.  

3. Topografi

Fenomena ini merupakan bentukan dari bentang alam Secara ilmu geologi topografi dibentuk oleh tenaga endogen dan eksogen dan oleh karena itu topografi selalu berubah, contohnya: kubah magma berubah akibat letusan berupa gunung berapi, sungai membentuk alur baru akibat banjir, gelombang laut merubah garis pantai, gempa menimbulkan gerakan tanah dan beberapa lainnya. Salah satu daya tarik wisata berdasarkan fenomena Topografi di Indonesia misalnya Karst Maros-pangkep, dan Karst Sangkulirang.

4. Minerologi

Fenomena ini merupakan hasil Kandungan mineral di dalam perut bumi juga mampu menjadi daya tarik geowisata yang bernilai edukatif dan sangat menarik untuk dipelajari, baik namanya, sejarah dan proses terbentunya, sifat dan unsur-unsur kimianya, beserta kegunaanya dalam kehidupan manusia sehari-hari. Salah satu daya tarik wisata berdasarkan fenomena minerologi di Indonesia misalnya Granit Belitung

Sumber daya geologi sebagaimana keanekaragaman non hayati diatas merupakan bagian dari kehidpuan dasar dalam pembangunan berbagai sektor khususnya pada pariwisata daerah yang memiliki ciri khas tertentu. 

Lingkungan alam dengan nilai warisan geologi sebagian besar telah diatur secara nasional, namun demikian pemain utama dalam pelestarian warisan geologi tersebut merupakan masyarakat lokal dan penduduk yang berada di sekitarnya. Pelestarian tersebut erat hubungannya dengan peningkatan perekonomian daerah terkait bagaimana komunitas tersebut dapat meningkatkan warisan geologi dalam kaitannya dengan pariwisata. Hal paling menarik lainnya, penduduk lokal harus mampu menjadi komentator dan operator pada geoheritages dan dapat memperoleh keuntungan melalui pengembangan lokasi unik dan bersejarah dengan memanfaatkan warisan tersebut.

Sehubungan dengan fungsi keberlanjutan warisan geologi tersebut, praktik berkelanjutan di sektor pariwisata khusunya Geowisata merupakan bentuk komitmen pelaksanaan Sustainable Development Goals (SDGs) dalam mencapai target di tahun 2030. Komitmen pelaksanaan tersebut meliputi SDGs No. 8 (Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi) dan SDGs No. 11 (Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan). 

Fokus pelaksanaanya adalah menyusun dan melaksanakan kebijakan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan budaya dan produk lokal; dan melindungi warisan budaya dan warisan alam serta membuat masyarakat bangga pada wilayahnya. Untuk itu, pembangunan pariwisata secara berkelanjutan harus mampu melihat nilai ekonomi serta melindungi warisan budan dan warisan alam tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun