Mohon tunggu...
Mahardhika Zifana
Mahardhika Zifana Mohon Tunggu... Penulis - Just an ordinary man

I'm a Sundanese who love my people, culture, language, and religion.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Perang Badar [Bagian 1: Pendahuluan]

29 April 2021   00:30 Diperbarui: 29 April 2021   00:35 999
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Badar adalah nama sebuah bukit yang terletak di antara  Mekkah dan  Madinah. Bukit Badar berada pada jalur yang biasa dilintasi  kafilah-kafilah dagang asal Mekkah atau Yaman yang hendak berangkat ke  Syam (Suriah, Libanon, & Palestina). 

Tepat di kaki bukit Badar itu, terdapat  sebuah lembah yang pernah menjadi saksi dari sebuah peristiwa dahsyat. Peristiwa dahsyat itu terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 2 H, sebuah pertempuran yang melibatkan pasukan Islam yang berbasis di Madinah  melawan pasukan Quraisy yang datang dari Mekkah. Pertempuran itu dikenal  dengan sebutan 'Perang Badar'.

Perang Badar ialah jihad pertama yang dilakoni Umat Islam, peperangan pertama dalam sejarah yang melibatkan Umat Islam. Perang Badar ini merupakan sebuah perang yang fundamental bagi kelangsungan perkembangan ajaran agama Islam, khususnya di Semenanjung Arabia. 

Jika saat itu pasukan Islam kalah, habislah Umat Islam di muka bumi ini, tidak akan pernah berkembang sampai dengan  memiliki jumlah pengikut sebesar sekarang. Perang Badar juga merupakan  sebuah perang yang fenomenal, karena tercatat 313 orang  tentara Islam berhasil mempecundangi pasukan Quraisy yang jumlahnya  lebih dari 1000 orang.

Hingga kini, Perang Badar dikenang  sebagai kemenangan indah oleh seluruh umat Islam di segala penjuru  dunia. Di Indonesia, Shalawat Badar, atau Shalawat Badriyah, yang  syairnya memuliakan para pejuang Badar bahkan terus dinyanyikan hingga  zaman sekarang.

Serial tulisan ini akan mengisahkan  kembali kronologi perang dahsyat tersebut, mulai dari kondisi  pra-pertempuran, hingga pasca-pertempuran. Selamat membaca.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun