Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Apakah Kamu Kesulitan Dalam Mengendalikan Emosi?

31 Mei 2022   05:00 Diperbarui: 31 Mei 2022   05:08 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi insightfulcounselling.com via Pinterest

Apakah Kamu Kesulitan Dalam Mengendalikan Emosi?

Borderline personality disorder( BPD), pula diketahui selaku kendala karakter yang tidak normal secara emosional( EUPD), merupakan kendala karakter yang diisyarati dengan pola jangka panjang dari ikatan interpersonal yang tidak normal, perasaan diri yang terdistorsi, serta respon emosional yang kokoh. Mereka yang terserang akibat kerap ikut serta dalam melukai diri sendiri serta sikap beresiko yang lain, kerapkali sebab kesusahan mereka mengembalikan tingkatan emosional mereka ke bawah yang sehat ataupun wajar. Mereka bisa jadi pula berjuang dengan perasaan hampa, khawatir ditinggalkan, serta terlepas dari realitas. Indikasi BPD bisa dipicu oleh peristiwa yang dikira wajar untuk orang lain. BPD umumnya diawali pada dini masa berusia serta terjalin di bermacam suasana. Kendala pemakaian zat, tekanan mental, serta kendala makan biasanya terpaut dengan BPD. Dekat 8 sampai 10% orang yang terserang kendala ini bisa jadi melaksanakan bunuh diri. Kendala ini kerap distigmatisasi baik di media ataupun bidang psikiatri serta dampaknya kerap kurang terdiagnosis.

Pemicu BPD tidak jelas namun nyatanya mengaitkan aspek genetik, neurologis, area, serta sosial. Ini terjalin dekat 5 kali lebih kerap pada orang yang mempunyai saudara dekat yang terserang. Peristiwa kehidupan yang merugikan nyatanya pula berfungsi. Mekanisme yang mendasari nyatanya mengaitkan jaringan frontolimbic neuron. BPD diakui oleh American Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders( DSM) selaku kendala karakter, bersama dengan 9 kendala seragam yang lain. Keadaan tersebut wajib dibedakan dari permasalahan bukti diri ataupun kendala pemakaian narkoba, di antara mungkin yang lain.

BPD umumnya diatasi dengan psikoterapi, semacam pengobatan sikap kognitif( CBT) ataupun pengobatan sikap dialektik( DBT). DBT bisa kurangi resiko bunuh diri pada kendala tersebut. Pengobatan buat BPD bisa terjalin satu lawan satu ataupun dalam kelompok. Sedangkan obat- obatan tidak bisa mengobati BPD, mereka bisa digunakan buat menolong dengan indikasi yang terpaut. Quetiapine serta antidepresan SSRI senantiasa banyak diresepkan buat keadaan tersebut, walaupun tidak terdapat fakta menimpa kemanjuran obat kelas terakhir. Permasalahan kendala yang parah bisa jadi membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Dekat 1, 6% orang mempunyai BPD pada tahun tertentu, dengan sebagian ditaksir setinggi 6%. Perempuan di nyatakan dekat 3 kali lebih kerap daripada laki- laki. Kendala ini nyatanya jadi kurang universal di antara orang tua. Sampai separuh dari mereka dengan BPD membaik sepanjang periode 10 tahun. Mereka yang terserang akibat umumnya memakai beberapa besar sumber energi kesehatan. Terdapat perdebatan yang lagi berlangsung tentang penamaan kendala, paling utama kesesuaian kata borderline. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun