Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Homeopati Sebuah Sistem Pseudoscientific Penyembuhan Alternatif

10 Mei 2022   22:25 Diperbarui: 10 Mei 2022   22:28 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi obat Homeopati (creativemarket.com)

Homeopati Sebuah Sistem Pseudoscientific Penyembuhan Alternatif

Homeopati ataupun homeopati merupakan sistem pseudoscientific penyembuhan alternatif. Praktisi, yang diucap homeopaths, yakin kalau zat yang menimbulkan indikasi penyakit pada orang sehat bisa mengobati indikasi seragam pada orang sakit; Doktrin ini diucap similia similibus curentur, ataupun" mengobati semacam". 

Seluruh pengetahuan ilmiah yang relevan tentang fisika, kimia, biokimia serta hayati yang diperoleh paling tidak semenjak pertengahan abad ke- 19 berlawanan dengan homeopati. 

Obat homeopati umumnya tidak aktif secara biokimia, serta tidak mempengaruhi pada penyakit yang dikenal. Teori penyakitnya, yang berpusat pada prinsip- prinsip yang diucap Hahnemann selaku miasma, tidak tidak berubah- ubah dengan identifikasi virus serta kuman berikutnya selaku pemicu penyakit. Uji klinis sudah dicoba serta biasanya tidak menampilkan dampak objektif dari persiapan homeopati. 

Ketidakmungkinan mendasar homeopati dan minimnya keefektifan yang bisa dibuktikan sudah menyebabkannya dicirikan dalam komunitas ilmiah serta kedokteran selaku perdukunan serta penipuan.

Persiapan homeopati diucap obat serta terbuat memakai pengenceran homeopati. Dalam proses ini, zat yang diseleksi diencerkan kesekian kali hingga produk akhir secara kimiawi tidak bisa dibedakan dari pengencer. Kerapkali apalagi tidak terdapat satu molekul juga dari zat asli yang bisa diharapkan buat senantiasa terletak dalam produk. 

Di antara tiap pengenceran, homeopaths bisa menimpa serta/ ataupun mengguncang produk, mengklaim kalau ini membuat pengencer mengingat zat aslinya sehabis dikeluarkan. Praktisi mengklaim kalau persiapan tersebut, pada konsumsi oral, bisa menyembuhkan ataupun mengobati penyakit.

Itu dikandung pada tahun 1796 oleh dokter Jerman Samuel Hahnemann. Homeopati menggapai popularitas terbesarnya di abad ke- 19. Itu diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1825 dengan pembukaan sekolah homeopati awal pada tahun 1835. 

Selama abad ke- 19, lusinan institusi homeopati timbul di Eropa serta Amerika Serikat. Sepanjang periode ini, homeopati bisa nampak relatif sukses, sebab wujud penyembuhan lain bisa beresiko serta tidak efisien. Pada akhir abad aplikasi mulai menurun, dengan sekolah medis homeopati eksklusif terakhir di AS ditutup pada tahun 1920. 

Sepanjang tahun 1970- an, homeopati membuat comeback yang signifikan, dengan penjualan sebagian produk homeopati bertambah 10 kali lipat. Tren berhubungan dengan timbulnya gerakan New Age, serta bisa jadi sebagian sebab chemophobia, preferensi irasional buat produk" natural", serta waktu konsultasi yang lebih lama yang diberikan oleh praktisi homeopati.

Pada abad ke- 21 serangkaian meta- analisis sudah menampilkan kalau klaim terapeutik homeopati tidak mempunyai pembenaran ilmiah. Dampaknya, tubuh nasional serta internasional sudah merekomendasikan penarikan dana pemerintah buat homeopati dalam perawatan kesehatan. 

Badan- badan nasional dari Australia, Inggris, Swiss serta Prancis, dan Dewan Penasihat Sains Perguruan Eropa serta Perguruan Ilmu Pengetahuan Rusia seluruhnya merumuskan kalau homeopati tidak efisien, serta merekomendasikan supaya aplikasi tersebut tidak menerima dana lebih lanjut. 

Layanan Kesehatan Nasional di Inggris tidak lagi sediakan dana buat penyembuhan homeopati serta memohon Kementerian Kesehatan buat meningkatkan penyembuhan homeopati ke catatan item formula terlarang. 

Prancis menghapus pendanaan pada tahun 2021, sedangkan Spanyol pula sudah mengumumkan langkah buat melarang homeopati serta pengobatan semu yang lain dari pusat kesehatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun