Mohon tunggu...
Viona AyuMahardani
Viona AyuMahardani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - -

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Apa Itu Teori Big Bang?

18 Maret 2022   18:27 Diperbarui: 18 Maret 2022   19:17 792
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Big Bang (dribbble.com)

Apa Itu Teori Big Bang?

Teori Big Bang merupakan model kosmologis yang berlaku yang menarangkan keberadaan alam semesta yang bisa diamati dari periode sangat dini yang dikenal lewat evolusi skala besar selanjutnya. Model ini menarangkan gimana alam semesta tumbuh dari kondisi dini kepadatan serta temperatur besar, serta menawarkan uraian komprehensif buat bermacam fenomena yang diamati, tercantum kelimpahan elemen sinar, radiasi latar balik gelombang mikro kosmik( CMB), serta skala besar. struktur.

Yang terutama, teori ini cocok dengan hukum Hubble--Lematre---pengamatan kalau terus menjadi jauh suatu galaksi, terus menjadi kilat dia bergerak menghindar dari Bumi. Mengekstrapolasi perluasan kosmik ini mundur dalam waktu memakai hukum fisika yang dikenal, teori ini menggambarkan kosmos yang terus menjadi terkonsentrasi yang didahului oleh singularitas di mana ruang serta waktu kehabisan arti( umumnya diucap" singularitas Big Bang"). Pengukuran rinci dari tingkatan perluasan alam semesta menempatkan singularitas Big Bang dekat 13, 8 miliyar tahun yang kemudian, yang dengan demikian dikira selaku umur alam semesta.

Sehabis perluasan awal mulanya, suatu kejadian yang kerap diucap" Big Bang", alam semesta lumayan mendingin buat membolehkan pembuatan partikel subatomik, serta setelah itu atom. Awan raksasa dari unsur- unsur primordial ini---kebanyakan hidrogen, dengan sebagian helium serta litium---kemudian bergabung lewat gravitasi, membentuk bintang serta galaksi dini, yang turunannya nampak hari ini. Tidak hanya bahan bangunan primordial ini, para astronom mengamati dampak gravitasi dari modul hitam yang tidak dikenal di dekat galaksi. Sebagian besar kemampuan gravitasi di alam semesta nyatanya dalam wujud ini, serta teori Big Bang dan bermacam pengamatan menampilkan kalau kemampuan gravitasi berlebih ini tidak diciptakan oleh modul barionik, semacam atom wajar. Pengukuran perpindahan merah supernova menampilkan kalau ekspansi alam semesta terus menjadi kilat, suatu pengamatan yang berhubungan dengan keberadaan tenaga hitam.

Georges Lematre awal kali mencatat pada tahun 1927 kalau alam semesta yang mengembang bisa ditelusuri kembali ke masa kemudian ke satu titik dini, yang dia sebut" atom purba". Edwin Hubble menegaskan lewat analisis perpindahan merah galaksi pada tahun 1929 kalau galaksi memanglah hanyut; ini merupakan fakta pengamatan berarti buat alam semesta yang mengembang. Sepanjang sebagian dekade, komunitas ilmiah dibagi antara pendukung Big Bang serta model keadaan mapan saingan yang keduanya menawarkan uraian buat perluasan yang diamati, namun model keadaan mapan menetapkan alam semesta abadi yang kontras dengan umur terbatas Big Bang. Pada tahun 1964, CMB ditemui, yang meyakinkan banyak kosmolog kalau teori kondisi tunak sudah dipalsukan, sebab, tidak semacam teori kondisi tunak, Big Bang yang panas meramalkan radiasi latar yang seragam di segala alam semesta yang diakibatkan oleh temperatur serta kepadatan besar di alam semesta. masa kemudian yang jauh. Bermacam fakta empiris sangat menunjang Big Bang, yang saat ini pada dasarnya diterima secara umum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun