Dengan metode ini, para astronom sudah mengenali banyak kandidat lubang gelap bintang dalam sistem biner serta menetapkan kalau sumber radio yang diketahui selaku Sagitarius A*, di inti galaksi Bima Sakti, berisi lubang gelap supermasif dengan massa dekat 4, 3 juta massa matahari.
Pada 11 Februari 2016, Kerja sama Ilmiah LIGO serta kerja sama Virgo mengumumkan deteksi langsung awal gelombang gravitasi, yang ialah pengamatan awal penggabungan lubang gelap.Â
Pada 10 April 2019, foto langsung awal lubang gelap serta sekitarnya diterbitkan, menyusul pengamatan yang dicoba oleh Event Horizon Telescope( EHT) pada tahun 2017 tentang lubang gelap supermasif di pusat galaksi Messier 87.Â
Pada tahun 2021, barang terdekat yang dikenal selaku lubang gelap berjarak dekat 1. 500 tahun sinar( 460 parsec)( amati Catatan lubang gelap terdekat).Â
Walaupun cuma sebagian lusin lubang gelap yang sudah ditemui sepanjang ini di Bima Sakti, diperkirakan terdapat ratusan juta, sebagian besar soliter serta tidak menimbulkan emisi radiasi. Oleh sebab itu, mereka cuma bisa dideteksi dengan lensa gravitasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H