Mohon tunggu...
Maharani Mumtazul Labibah
Maharani Mumtazul Labibah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 1 Universitas Islam Indonesia

Hobi saya adalah membaca, menggambar, dan mendengarkan musik. Saya adalah orang yang ceria, tapi terkadang bisa serius. Saya juga orang yang pekerja keras.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Penting Gizi Seimbang dalam Menunjang Masa Depan Anak

1 Januari 2025   08:27 Diperbarui: 1 Januari 2025   08:27 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Gizi seimbang merupakan investasi bagi masa depan anak. Untuk itu, orang tua wajib tahu mengapa anak perlu memiliki gizi seimbang. Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, gizi seimbang adalah pola makan harian yang jenis dan jumlah nutrisinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Gizi seimbang sangatlah penting untuk menunjang perkembangan fisik dan kecerdasan pada anak. Selain itu, anak yang memiliki gizi seimbang akan lebih mudah dalam berkonsentrasi. Dengan gizi seimbang pula, daya tahan tubuh anak akan meningkat, sehingga anak tidak akan mudah terserang penyakit infeksi tau penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, maupun parasit.

Menurut Kemenkes RI, prinsip gizi seimbang memiliki empat pilar utama. Pilar pertama dalam prinsip ini adalah mengonsumsi makanan beragam. Tubuh membutuhkan berbagai macam gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan serat. Tanpa mengonsumsi makanan yang beraneka ragam, maka kecil kemungkinan gizi dalam tubuh dapat terpenuhi. Pastikan anak mendapat gizi yang cukup, tidak kekurangan maupun kelebihan. Pilar kedua prinsip ini adalah menjaga berat badan ideal. Berat badan anak yang ideal dapat dengan mudah diketahui melalui pengecekan Indeks Masa Tubuh (IMT). IMT dapat dilakukan dengan membagi berat badan (kg) dengan tinggi tubuh (m) yang telah dikuadratkan. Berat badan dikatakan normal apabila IMT berada dalam rentang 18,5--24,9 kg/m. Apabila hasil perhitungan AMT kurang dari 18,5 kg/m, maka berat badan dikatakan underweight atau kurang, sehingga anak sangat dianjurkan untuk menambah konsumsi makanan yang bergizi. Sedangkan apabila hasil perhitungan IMT berada dalam rentang 25--27 kg/m, maka berat badan tubuh dikatakan overweight atau berlebih, namun belum dapat dikatakan obesitas. Berat badan dikatakan sebagai obesitas apabila perhitungan IMT menunjukkan angka lebih dari 27 kg/m. Apabila berat badan anak overwieght ataupun obesitas, anak sudah seharusnya mulai melakukan penurunan berat badan yang tidak lupa disertai dengan olahraga. Apabila tidak dilakukan penurunan berat badan, anak akan beresiko terkana penyakit, seperti diabetes maupun hipertensi.

Pilar ketiga adalah melakukan pola hidup aktif dan olahraga. Gizi seimbang pada anak, tidak dapat terjadi apabila orang tua hanya memperhatikan gizi yang masuk. Pengeluaran gizi juga diperlukan anak untuk menyeimbangkan gizi yang ada di dalam tubuh anak. Pengeluaran gizi dapat dilakukan dengan melakukan aktivitas fisik, terutama olahraga. Selain itu, olahraga Juga dapat membantu menurunkan berat badan berlebih, meningkatkan suasana hati, dan jugameningkatkan daya tahan tubuh serta stamina. Pada anak, terdapat berbagai jenis olahraga yang dapat dilakukan, diantaranya adalah sepak bola, berenang, bersepeda, dan lainnya. Pilar terakhir dalam prinsip gizi seimbang adalah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dengan mengajarkan dan menerapkan PHBS pada kehidupan anak, maka anak akan dapat terhindar dari penyakit infeksi. Orang tua dapat membuat anak menerpakan PHBS pada dengan cara mengajari anak untuk cuci tangan menggunakan sabun. Orang tua dapat mengajari anak untuk mencuci tangan setelah mereka bermain, buang air besar maupun kecil, memegang binatang, serta sebelum dan sesudah anak makan. Orang tua juga dapat mengajarkan anak untuk menutup hidung dan mulut ketika bersin, hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan penyebaran virus pada orang lain.

Banyak hal negatif yang dapat terjadi apabila gizi seimbang pada anak tidak terpenuhi. Apabila gizi pada anak kurang, maka daya tahan tubuh anak akan menurun, gangguan dalam pertumbuhan fisik dan otak. Anak juga dapat mengalami berbagai penyakit, seperti gondok dan anemia (kurang darah merah). Sedangkan, apabila anak kelebihan zat gizi juga akan berdampak negatif, seperti anak yang akan mengalami obesitaa, diabetes, dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Selain hal tersebut, kelebihan gizi juga dapat menyebabkan penyakit jantung pada anak.

Peran orang tua dalam menciptakan gizi seimbang pada anak sangatlah dibutuhkan. Contohperan dari orang tua dalam menciptakan gizi seimbang pada anak adalah denganmenyediakan makanan yang penuh gizi, mengawasi aktivitas dan berat badan anak danmengajarkan bagaimana berperilaku hidup bersih dan sehat. Banyak hal negatif yang dapatterjadi apabila gizi anak tidak seimbang, seperti tidak maksimalnya pertumbuhan pada anak,obesitas, serta berbagai penyakit yang dapat menyerang kesehatan anak. Oleh karena itu,orang tua diharapkan untuk dapat melaksanakan perannya, sehingga gizi pada anak dapatseimbang.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun