Mohon tunggu...
Ismaharani Lubis
Ismaharani Lubis Mohon Tunggu... wiraswasta -

single mommy www.maharanilubis.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[ECR4]Ow..ow..Siapa Dia??

21 Januari 2012   18:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:36 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahar, pendatang baru di desa Rangkat hari itu nampak gelisah. Gerangan apakah yang membuat nya sedemikian rupa. Pasalnya, seseorang telah menaruh sepucuk surat bertuliskan puisi yang jelas-jelas ditujukan buatnya. Tapi siapaaaaaaa????? Mas Inin kah? Ouwhh... tentu tidaaak ! tulisan ini terlalu rapi. Mahar pernah lihat tulisan mas Inin waktu ngisi data buat KTP di kantor desa. Sodaraan sama cakar bebek. Mas Hans ? juga tidak. Pak Kades kan belum pulang dari Beijing ngejar angpao. atau Om Garong? lebih ndak mungkin. Mana sempat dia nulis puisi. Tiap sore kerjanya nongkrong di simpang jalan rumah Ajeng. Begitu liat ajeng langsung nyapa "Sore Ajeng.." sambil cengar cengir. jadi siapaaaaaa??? Pak RW memang paling sering bikin puisi. Tapi Mahar yakin bukan, puisi Pak RW biasanya tentang kemerdekaan dan putus cinta, bukan jatuh cinta. Ari Jaka? Mustahil, jelas-jelas dia naksir Sekar. Tadi sore masih ngekorin Sekar, pura-pura bantu nimbang-nimbang kripik jengkol rasa pete buatan Sekar. Mas Repotter? Lebih tidak masuk akal. Seharian ini sibuk bantuin di rumah cici Kim Foeng masang lampion. Bingung mahar mikir soal yang satu ini. Dibukanya lagi kertas bertulis tangan yang rapi. "Untuk Maharaniku" Maharaniku... Kudzikiri habis namamu Penuh engah berjelagaku Temuimu mimpiku maharaniku Pagi ini indah sayang Ada namamu pula kukenang Pada larik do'a usai sembahyang Berkah-Nya untukmu bintang Demi suci Asshubhu badaa-Nya Demi mulia Altar Arshy-Nya Padamu sepercik keindahan-Nya Tiadalah hamba dusta Kagum padamu, adalah kekaguman akan-Nya Maharaniku... Esok, di senja toba indah itu Kuuntai seribu bunga lembah mandalawangi untukmu Kumahkotai kerudungmu Pada indah gugus-gugus awan toba Baris-baris enceng gondok bak sonet cinta Kita pahat janji pada kemilau senja... Perkenankan kami selalu bersama... Wahai, maharaniku Mari kesini sayangku Secangkir sajak untukmu Kugula'i manis madu Untukmu maharaniku... Suejuuuuuukkkk hati Mahar membaca nya. Tapi siapaaaaaaaaaaaaaaaaaa.................???????

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun