Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah menjadi bagian penting dari berbagai aspek kehidupan modern. Salah satu aplikasi paling berharga dari teknologi ini adalah dalam mendukung dan meningkatkan kualitas hidup individu dengan disabilitas. Dengan kemampuan analisis data yang canggih dan pembelajaran mesin, AI menawarkan solusi inovatif yang mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas.
Tunanetra merupakan kondisi seseorang yang memiliki gangguan penglihatan. Tunanetra sendiri dibagi menjadi 2 tingkatan, yaitu buta total (total blind) dan masih mempunyai sisa penglihatan (low vision). Akibat hilang/berkurangnya fungsi indra penglihatannya maka tunanetra berusaha memaksimalkan fungsi indra-indra yang lainnya seperti, perabaan, penciuman dan pendengaran.
Pengenalan suara (speech recognition) telah menjadi salah satu teknologi AI yang paling berpengaruh dalam membantu individu dengan disabilitas tunanetra. Dengan kemampuan mengubah ucapan menjadi teks dan memberikan perintah suara, teknologi ini menawarkan berbagai aplikasi yang dapat meningkatkan kemandirian dan kualitas hidup penyandang tunanetra. Berikut contoh-contoh teknologi AI speech recognition yang memudahkan para disabilitas tunanetra:
1. Asisten Virtual Berbasis Suara
Asisten virtual seperti Siri, Google Assistant, dan Alexa menggunakan teknologi pengenalan suara untuk memungkinkan pengguna memberikan perintah dan menerima informasi tanpa perlu interaksi visual. Dengan asisten virtual ini, pengguna yang memiliki disabilitas tunanetra dapat mengakses informasi dan layanan dengan mudah hanya melalui perintah suara, meningkatkan kemandirian mereka. Â
2. Pembaca Layar Berbasis Suara
- JAWS (Job Access With Speech) adalah salah satu pembaca layar paling populer yang menggunakan pengenalan suara untuk membantu penyandang tunanetra dalam mengakses komputer. Dengan JAWS, pengguna dapat mendengarkan teks yang ada di layar komputer mereka. JAWS juga mendukung berbagai aplikasi, termasuk browser web, email, dan program pengolah kata, memungkinkan pengguna untuk bekerja dan belajar dengan lebih efektif.
- NVDA (NonVisual Desktop Access) adalah pembaca layar gratis dan open-source yang menggunakan teknologi pengenalan suara untuk membaca teks di layar komputer. Seperti JAWS, NVDA membantu pengguna untuk mengakses informasi digital dengan lebih mudah, termasuk menjelajahi internet, membaca dokumen, dan mengirim email.
3. Aplikasi Pengenalan Suara Khusus
- Seeing AI adalah aplikasi dari Microsoft yang dirancang khusus untuk penyandang tunanetra. Aplikasi ini menggunakan teknologi pengenalan suara dan gambar untuk memberikan deskripsi audio tentang lingkungan sekitar pengguna. Dengan menggunakan kamera ponsel, Seeing AI dapat mengenali teks, objek, wajah, dan bahkan emosi, memberikan deskripsi yang membantu pengguna untuk lebih memahami lingkungan mereka.
- Google Lookout adalah aplikasi serupa yang menggunakan pengenalan suara dan gambar untuk membantu penyandang tunanetra. Aplikasi ini dapat mengenali teks dan objek di sekitar pengguna, serta memberikan deskripsi audio secara real-time. Lookout juga memiliki mode khusus untuk membaca dokumen dan label produk, memudahkan pengguna dalam berbelanja dan mengelola dokumen.
4. Navigasi
Aplikasi navigasi seperti Google Maps dan Apple Maps memiliki fitur pengenalan suara yang membantu penyandang tunanetra dalam menavigasi lingkungan mereka. Pengguna dapat memberikan perintah suara untuk mencari rute, mendapatkan petunjuk arah, dan menerima informasi tentang lokasi sekitar mereka. Fitur ini sangat membantu dalam perjalanan mandiri, baik berjalan kaki maupun menggunakan transportasi umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H