Di sebuah kota kecil, terhampar kehidupan sederhana sebuah keluarga beranggotakan empat orang. Dua anak perempuan dan sepasang suami istri menjalani hari-hari dengan penuh kesederhanaan. Sang kepala keluarga, dengan tekun, mencari nafkah setiap hari untuk memastikan cukupnya kehidupan sehari-hari dan mendukung pendidikan anak-anaknya.
Dengan penuh semangat, sang ayah berkerja keras dalam berbagai pekerjaan serabutan, tanpa memandang sulit atau ringan, asalkan halal. Meski hidup pas-pasan, tekadnya untuk menyediakan dana pendidikan bagi kedua anaknya tidak pernah surut. Salah satu anaknya telah melangkah ke bangku perkuliahan, sementara yang satu lagi masih menapaki perjalanan pendidikan di bangku SMP.
Sang ayah, meski tak punya pekerjaan tetap, berhasil memberikan yang terbaik bagi kedua buah hatinya. Pendidikan menjadi prioritas utama, menjadi jembatan untuk memberikan masa depan yang lebih baik. Di tengah keterbatasan mereka, kedua orang tua tersebut memiliki pendidikan terbatas, dengan sang istri hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SD, dan sang suami hingga tingkat SMP.
Namun, keterbatasan tersebut tidak menghalangi mereka untuk bermimpi besar untuk anak-anak mereka. Keberhasilan sang ayah dalam memastikan anak-anaknya melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi menjadi bukti bahwa ketekunan dan keberanian dapat mengatasi segala keterbatasan. Dengan tekad bulat dan semangat pantang menyerah, keluarga ini menjadi inspirasi bahwa cinta dan usaha sungguh-sungguh mampu meraih mimpi, sekecil apapun keluarga itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H