Ada beberapa kawan yang bertanya, Mas apa kejawen mirip dengan kebathinan? kalau berbeda yang beda letaknya dimana? kalu sama ,dimana kesamaannya?
Saya menjawab, Menurut "hasil analisis sayaaa".. Kejawen merupakan salah satu cabang dari ilmu Kebathinan.
Konsep tentang Cosmos,penciptaan semesta, memang sama, Bahwa ada CAUSA PRIMA ,yang maha awal dan akhir yang membuat semesta dan seisinya ini menjadi ADA. berawal dari Ketiadaan, kemudian ada, dan pada suatu ketika bisa kembali menuju ketiadaan,bahkan bisa berubah wujud menjadi semesta yang baru lagi, karena sang Penguasa kosmos { TUHAN,Pencipta} mampu mendaur ulang apapun bahkan mampu menciptakan apapun jika DIA berkehendak .
Kejawen adalah ajaran Kebathinan yang di sampaikan dengan konsep dan literatur bahasa/budaya jawa.
Sedangkan Kebathinan adalah ajaran universal,yang bisa di sampaikan lewat berbagai bahasa di dunia.
Kesamaan dari keduanya adalah ,sama2 mengajarkan Kesadaran pada diri manusia, sadar bahwa alam ini ada yang mencipta,sadar bahwa cara berbakti kepada sang Pencipta adalah dengan jalan Mengangkat harkat kemanusiaan yang adil dan beradab,dan memelihara alam dengan bijak,tanpa harus merasa menjadi yang PALING baik/MERASA PALING BENAR sendiri, tanpa banyak berbicara dan menggurui, namun harus memberi contoh nyata dalam hal Kebaikan perilaku dan kesucian hati.
Dan mengenai bentuk2 detailnya ,bisa di lihat lebih rinci lewat panduan eyang Google di internet.
Kebathinan lebih kental nuansa PLURALISME nya.. KEBATHINAN Melihat dengan jelas bahwa membeda-bedakan pergaulan manusia kepada sesamanya dengan hanya melihat kesamaan agama nya adalah sikap yang SALAH dan Bodoh. seharusnya manusia bisa membaur,plural,dan bersatu.
Dalam kebathinan dan kejawen , sangat kuat sikap menghargai semua perbedaan keyakinan umat manusia Bumi. selalu wellcome pada budaya para Tamu dari negeri asing. tidak frontal melawan datang nya budaya baru, ini di buktikan dengan pesatnya agama2 yang berasal dari Luar bumi Nusantara, misal kristen,hindu,islam,budha dll, semua agama yang di BAWA para pendatang itu,di persilahkan singgah,berbaur ,asal bisa akur dan berBhinneka tunggal ika.
Peradaban di tanah Jawa pada era abad2 sebelum masehi,sudahlah sangat religius dan santun.demikian pula di belahan nusantara yang lain, tanpa peradaban yang Maju,mustahil para Tamu2Â asing bisa dengan nyaman di terima tinggal di nusantara ini.
Tingginya budaya dan peradaban setiap bangsa ,terkadang memang harus menghadapi laju perubahan dari kecenderungan adanya perubahan orientasi sosial yang kala itu berbaur. di tambah dengan beberapa gejolak yang ada pada masa-masa tersebut, maka jadilah Nusantara seperti saat ini, seperti era sekarang ini.