[caption caption="Star Wars: The Force Awakens [source: Theverge.com]"][/caption]Masuk musim penghujan begini bukan cuma demam biasa yang terjadi, tetapi juga demam Star Wars. Yeay...
Kalau Anda tidak tahu atau belum pernah mendengar tentang Star Wars, Anda seharusnya malu. Hahaha! Just kidding. Tapi, ada benarnya juga. Pasalnya, Star Wars sekarang sedang happening banget. Sedang menjadi kekinian, kata orang-orang zaman sekarang.
Saya sendiri bahkan terheran-heran, anak saya Jeremy yang duduk di kelas V SD saja tahu banyak hal yang saya tidak tahu tentang Star Wars.
Oke, saya mungkin bukan fans die hard Star Wars. Meski termasuk Gen X, tapi saya baru benar-benar mengenal Star Wars ketika saga ini dirilis ulang menjelang pergantian milenium. Sejatinya, kisah peperangan luar angkasa ini pertama kali muncul di bioskop pada 1977. Ketika saya SD, saya cukup akrab dengan tokoh-tokoh Star Wars seperti Luke Skywalker, Han Solo, dan tentunya Darth Vader. Maklum, waktu Return of the Jedi lagi ramai di bioskop tahun 1983, saya sudah membaca majalah Hai. Teman-teman di sekolah juga bercerita tentang film ini. Walau tidak menonton di bioskop, saya cukup aware dan lumayan paham jalan ceritanya. Lagi pula, kala itu Star Wars juga muncul dalam bentuk komik (udah lupa juga siapa pengarang dan penerbitnya, kemungkinan besar sih buatan lokal, atau mungkin komik luar diterjemahkan... nggak jelas juga) dan kartu kwartet (kalo yang besar tahun 1980-an, mungkin masih ingat mainan ini).
Tapi begitu sajalah pengenalan awal saya dengan Star Wars. Ketika kemudian tiga episode awal dibuat untuk melengkapi tiga episode yang justru bercerita tentang kisah terkemudian, saya baru “mendalami” Star Wars. Tiga episode awal yang melambungkan nama Star Wars berkisar pada karakter Luke Skywalker, yang tanpa sengaja terlibat perlawanan kaum pemberontak terhadap kekaisaran semesta. Belakangan diketahui bahwa Luke ternyata anak dari pemimpin bengis pasukan kekaisaran yaitu Darth Vader. Dalam perlawanannya, Luke bergabung dengan Puteri Leia Organa, dibantu pilot penyelundup Han Solo dan monster Chewbacca. Melengkapi kawanan ini adalah dua robot kocak bernama C3PO dan R2D2.
Tiga episode yang masing-masing dirilis pada 1977, 1980, dan 1983 berkisah mulai dari terlibatnya Luke hingga keberhasilan mereka menghancurkan mesin perang Death Star. Lalu, Darth Vader yang berhasil lolos dari kehancuran Death Star kembali menyerang pemberontak yang bercokol di planet es Hoth. Setelah kalah dan melarikan diri, Luke bertemu dengan master Jedi bernama Yoda yang melatihnya menjadi seorang ksatria Jedi. Sementara itu, dalam pelariannya, Han Solo dan Leia ditangkap oleh Darth Vader. Sempat bertarung dengan Vader, Luke berhasil melepaskan Leia dan teman-temannya. Namun, Vader membuka jati diri Luke sebenarnya, bahwa ia adalah anak Vader. Kisah berlanjut dengan rencana menyerang kekaisaran yang berusaha membangun kembali Death Star yang baru.
Di bagian final ini, Luke kembali berhadapan dengan Darth Vader, sekaligus dengan sang kaisar alias Lord Sidious. Endingnya ketebaklah, kaisar dan Darth Vader berhasil dikalahkan, dan Death Star dihancurkan. Yang menjadi twist yaitu ketika Luke menolak membunuh ayahnya dan memilih diam meski diserang oleh Lord Sidious. Naluri ayah Darth Vader akhirnya tergugah melihat anaknya disiksa sehingga ia justru berbalik dan menyerang Lord Sidious. Vader kemudian mati di pangkuan Luke sebagai orang yang baik.
Tiga episode terdahulu kemudian dibuat pada akhir dekade 1990-an. Alasan mengapa episode terdahulu justru dibuat belakangan, konon karena teknologi pada dekade 1970-an dianggap belum memadai. Lucunya, versi orisinal film 1977 kemudian dibuat ulang dengan sejumlah editing dan diberi judul Star Wars Episode IV: A New Hope. Ternyata, banyak fans yang malah protes, karena editing dan penambahan dianggap tidak perlu dan menganggu jalan cerita. Terserahlah.
Tiga episode awal ini bercerita tentang Anakin Skywalker, dari seorang anak berbakat kemudian menjadi ksatria Jedi yang hebat di bawah bimbingan Obi Wan Kenobi. Namun, ia kemudian berbalik menjadi jahat dan tunduk pada pemimpin republik, Kanselir Palpatine, yang ternyata adalah tokoh dunia gelap bergelar Lord Sidious. Sejumlah tokoh jahat yang sempat muncul antara lain Darth Maul dan Count Dooku. Sayang, porsinya tak terlalu banyak.
Okeh, kurang lebih begitu cerita enam episode Star Wars di bawah George Lucas. Dua pekan terakhir ini, aku dan Jeremy maraton menonton (ulang) episode satu sampai enam. Herannya, ternyata Jeremy lebih mengenal tokoh-tokoh Star Wars, termasuk yang tak terlalu menonjol seperti Boba Fett. Ternyata dia mengikuti versi kartun yang disiarkan di Disney Channel. Oalah...
Sejak dari beberapa bulan silam, Jeremy sudah aware akan munculnya sekuel ketujuh bertajuk The Force Awakens. Dia juga sudah jauh-jauh hari menonton trailernya di Youtube dan mengenal karakter-karakter baru antara lain Kylo Ren, Finn (Jeremy selalu bilang, Finn yang ini bukan temannya Jake dari kartun Adventure Time), dan Rey.