[caption caption="Screen Capture Album Baru Babymetal di Spotify"][/caption]Satu April tahun ini termasuk yang ditunggu-tunggu sebagian metalheads. Hohoho, setidaknya Facebook Metalhammer bilang begitu, “Prepare for Fox Day on April 1. BABYMETAL are back with a new album and world tour.” Yup, dan aku termasuk salah satu yang menantikan album follow up dari debut Babymetal ini.
Sempat kecewa karena melalui iTunes Indonesia tidak bisa preorder, ternyata masuknya Spotify ke Tanah Air membawa berkah. Bangun pagi tadi aku cek, album baru Babymetal ini sudah nongol di Spotify. Hahaha, mana masih periode gratis lagi. Jadi, sepanjang perjalanan ke kantor, aku pun menyimak album bertajuk Metal Resistance ini. Jadi, buat yang pengen menyimak gratis album ini, buruan install Spotify.
Di channel Youtubenya, sudah tiga lagu dari album baru ini diperkenalkan. Yang pertama, “Road of Resistance” yang ditampilkan live. Berikutnya, klip video resmi “Karate”, menyusul berikutnya klip video resmi “The One”. Ketiga lagu itu melambungkan asa fans Babymetal tentang apa yang bisa diharapkan dari album baru ini.
Oke, mari sedikit bicara latar belakang. Aku pertama kali mengenal Babymetal dari Youtube. Aku kira ini hanya band lucu-lucuan, semacam parodi untuk menarik perhatian. Band ini terdiri dari trio Su Metal (Suzuka Nakamoto), Yui Metal (Yui Mizuno), dan Moa Metal (Moa Kikuchi). Semula, mereka dibantu band pengiring dengan kostum tengkorak yang disebut “Babybone”.
Sejak pertengahan 2012, mereka diiringi oleh Kami Band. Dari sini, Babymetal mulai dianggap pendatang baru yang “serius” di kancah metal. Kami Band bukan band main-main. Pentolannya, Takayoshi Ohmura, termasuk gitaris kawakan yang telah berkolaborasi dengan nama-nama beken, sebutlah Ritchie Kotzen atau Marty Friedman. Sementara itu, gitaris satunya, Leda, merupakan jebolan Galneryus, band power metal kenamaan Jepang. Bermodal dua gitaris keren ini, jangan heran kalo musik metal yang ditawarkan Babymetal cukup joss.
Kiprah mereka lalu dikomentari banyak musisi metal lain dan menjadi kontroversi. Belakangan, apa yang tadinya aku anggap lelucon, eee ternyata enak juga didengar. Antara lain, ya karena memang yang memainkan musiknya juga berkelas. Jadilah Babymetal merambah ke mana-mana, menjadi bintang di festival-festival rock kelas dunia, hingga akhirnya sepanggung dengan dedengkot-dedengkot metal sekelas Metallica dan Iron Maiden.
Saat ini, fans base mereka mestinya sudah cukup besar dan merata di berbagai belahan dunia. Orang-orang yang menganggap mereka cuma lelucon dan bukan metal kini dianggap orang yang tidak bisa “move on”. Aku tidak heran jika album kedua ini akan laris manis, karena di banyak forum metal dan media sosial, para fans sudah menanti-nanti.
Album sebelumnya, [selftitled] Babymetal (2014), dianggap fresh, menawarkan sesuatu yang baru di kancah metal. (Orang-orang di balik) Babymetal sendiri menamakannya sebagai “kawaii metal”, crossover antara genre metal dan idol—itu lho, semacam teman-temannya AKB48 atau di Indonesia JKT48). Gimana nggak weird, pertama kali mendengar suara bocah 11 tahun digabung dengan distorsi gitar maksimal dan scream-scream yang devilish. Hahaha, awalnya weird, tapi lama-lama terdengar unik, orisinal, dan akhirnya bikin nagih... Apalagi rata-rata lagu Babymetal fun dan enak didengar. Tapi, jangan salah, tak kurang garang dan heavy lho. Simak saja “Ijime Dame Zettai”, lagu bercorak power metal yang biasanya menjadi nomor pamungkas pada konser mereka.
Omong-omong soal konser, pengalaman menikmati Babymetal akan lebih komplet jika menonton aksi panggungnya. Koreografi memainkan peran penting dan menjadi ciri sejumlah lagu, misalnya pada lagu “Headbanger” penonton akan melompat bersama sambil berteriak “Hei!!!....” Atau, pada intro “Ijime Dame Zettai” penonton akan bersiap-siap membuat wall of death lalu bertubrukan sejadi-jadinya ketika jeritan Su pecah.
Jadi, apa yang diharapkan dari album baru Babymetal? Ya tentu saja menanti kreativitas crossover apa lagi yang bisa mereka tampilkan.
Nomor pembuka, “Road of Resistance” yang sudah muncul di Youtube sepertinya akan menjadi penerus “Ijime Dame Zettai”. Nomor power metal ini sangat bertenaga tapi sekaligus easy listening. Cocok sebagai pembuka konser. Apalagi ada bagian sing along yang megah. Menonton videonya saja sudah cukup bikin merinding, gimana kalo benar-benar jadi crowd di situ?