Mohon tunggu...
mahanashwaa ahya kinara
mahanashwaa ahya kinara Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa administrasi publik fisip universitas muhammadiyah jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

8 Januari 2024   13:45 Diperbarui: 8 Januari 2024   13:54 1120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Puskesmas, atau pusat kesehatan masyarakat, memainkan peran penting sebagai titik kontak utama untuk layanan kesehatan. Namun, kualitas layanan yang diberikan oleh puskesmas sering kali menjadi sumber keluhan masyarakat. Fokus layanan di puskesmas terutama pada pengobatan, yang melibatkan dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya, dengan sedikit penekanan pada kebijakan dan manajemen sumber daya manusia. Penting untuk diketahui bahwa keberhasilan puskesmas bergantung pada keseimbangan antara tenaga pengobatan dan tenaga promotif/preventif. Oleh karena itu, kebijakan yang diterapkan harus didukung oleh pasokan tenaga kesehatan yang memadai. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tenaga kesehatan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan, yaitu hingga 80%. Upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan adalah melalui pendidikan, pelatihan, dan perbaikan kebijakan manajemen sumber daya manusia. Pelaksanaan pelayanan kesehatan pada masyarakat kurang maksimal. Hal ini dipengaruhi oleh  beberapa faktor, sebagai berikut:

  1. Faktor Konsumen, yaitu apakah pelayanan kesehatan itu memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen/pasien. 

  2. Faktor Profesi, yaitu apakah Pelayanan kesehatan memenuhi kebutuhan pasien/konsumen, seperti yang ditentukan profesi pelayanan kesehatan. Dimensi ini akan diukur dengan menggunakan prosedur atau standar profesi yang diyakini akan memberi hasil dan kemudian hasil itu dapat pula diamati. 

  3. Faktor Manajemen, yaitu bagaimana proses pelayanan kesehatan menggunakan sumber daya yang paling efisien dalam memenuhi kebutuhan dan harapan/keinginan pasien/konsumen tersebut.

  4. Faktor Ilmu Pengetahuan dan teknologi baru, pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi baru, mengingat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan  pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan kesehatan jelas lebih mengikuti  perkembangan dan teknologi seperti mengatasi masalah penyakit-penyakit yang sulit berdasarkan itu maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan akan lebih  profesional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidang tertentu.

  5. Faktor Pergeseran Nilai Masyarakat, berlangsungnya sistem pelayanan kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada di masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan, di mana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat menimbulnya  pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. masyarakat yang sudah maju dengan  pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan pemanfaatan  pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya.

  6. Faktor Aspek Legal dan Etik, dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan semakin tinggi pula tuntutan hukum dan etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika yang berlaku. 

  7. Faktor Ekonomi, pelaksanaan kesehatan akan dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. (semakin tinggi ekonomi seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau, demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal). 

  8. Faktor Politik, kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan kesehatan. kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam sistem  pelayanan kesehatan.

Faktor penting lainnya yang dapat berpengaruh pada mutu pelayanan kesehatan adalah biaya pelayanan kesehatan yang juga harus bermutu (selanjutnya disebut biaya mutu). Menurut W. Eswars Demings, salah seorang pioner mutu menyatakan bahwa dimungkinkan untuk menghemat sebanyak 30% pengeluaran operasional organisasi dengan cara memecahkan masalah mutu, seperti: kesalahan, keluhan yang seharusnya dapat dihindarkan, kelalaian, upaya yang mubazir, sistem yang tidak efisien, tenaga yang tidak terlatih, dan masalah lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun